Kabareskrim: Teror Pemuka Agama Murni Kriminal Biasa

Kepala Bareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto, dalam gelar pengungkapan dokumen palsu berupa BPKB, STNK dan uang palsu di Bareskrim Polri, Gambir, Jakarta Pusat, Rabu (20/12/2018)/YMA

Koran Sulindo – Kepala Bareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto, mengatakan peristiwa kekerasan terhadap pemuka agama yang marak terjadi belakangan semuanya murni kasus kriminal biasa.

Hingga saat ini, total sebanyak 21 pemuka agama mengalami peristiwa kekerasan. Sebanyak 21 kasus yang terjadi terhadap pemuka agama yakni, di Aceh, Banten, DKI Jakarta, DI Yogyakarta, misalnya, masing-masing kota itu terjadi 1 peristiwa. Lalu Jawa Timur sebanyak 4 peristiwa, dan banyak di Jawa Barat yaitu 13 peristiwa.

“Hasil penelusurannya, seluruh peristiwa itu murni kriminal biasa. Pelaku, modus hingga motifnya beragam dan tak ada kecenderungan seperti yang selama ini jadi pembicaraan masyarakat,” kata Ari, di Jakarta, Rabu (21/2/2018).

Kabareskrim mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dan memprovokasi kembali soal kasus-kasus ini.

“Justru masyarakat malah terjebak dengan agenda sebenarnya jika terus membicarakan ini,” katanya.

Ari menyatakan, dengan menebar opini kembali terkait peristiwa itu justru meluputkan esensi.

“Mengaitkan peristiwa itu dalam bingkai seolah-olah besar, justru kontra produktif. Sebabnya, justru jadi terjebak dalam pusaran yang lari dari esensi yaitu menjaga Indonesia melalui penyuksesan program pemerintah yang lebih membutuhkan fokus saat ini,” kata Ari.

Polri tak berpangku tangan dengan terus menggali data dan fakta atas  peristiwa itu.

“Percayakan pada aparat bahwa menggali agar mengungkapkan ini semua bukan seperti membalikkan telapak tangan. Data dan fakta yang nantinya disampaikan kepada masyarakat, harus konkrit agar justru tak malahan menjadi hoaks,” katanya.

Ketika ditanya siapa penjebak masyarakat itu, Ari hanya tersenyum.

“Saat ini kami sedang dalami terus para penggoreng isu lalu mereka sendiri yang sebarkan isu itu. Terpenting, justru seharusnya masyarakat melontarkan pertanyaannya adalah ‘siapa sutradara yang menggoreng lalu menyebarkan isu sendiri itu?” kata Ari. [YMA]