SEMENTARA ITU, Ketua Umum Akurindo Emir Moeis mengungkapkan, pihaknya akan merespons apa yang dicanangkan K.H. Ma’ruf Amin sebagai Arus Baru Ekonomi Indonesia itu, yang antara lain bertumpu usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Akurindo memang asosiasi yang dibentuk dengan tujuan untuk menumbuhkembangkan UMKM dalam upaya membangun perekonomian nasional berdasarkan demokrasi ekonomi yang berkeadilan dengan berasaskan Pancasila.

“Kegiatan Akurindo adalah pemberdayaan anggota melalui pelatihan, pendampingan, akses modal, dan akses pasar,” ungkap Emir.

Di Bali, pada 10 Oktober sampai 14 Oktober 2018, Akurindo juga menggelar pameran produk unggulan UMKM Indonesia yang diberi tajuk “Amazing Bali”. Pameran ini berlangsung di Lapangan Monumen Perjuangan Rakyat Bali di Renon, Denpasar.

Ada lebih dari 250 UMKM dari berbagai provinsi yang menjadi peserta pameran tersebut. “Sampai sekarang, kelembagaan Akurindo sudah ada di tujuh provinsi,” kata Emir.

Acara pameran itu dibuka dengan sarasehan bertajuk “Implementasi Arus Baru Ekonomi Indonesia bagi Pelaku Usaha Rakyat Khususnya Petani, Nelayan, dan UMKM”, yang diadakan di Gedung Wiswa Sabha Utama, Denpasar.  Sarasehan ini juga terselenggara berkat kerja sama Akurindo, Simac, dan Pemerintah Provinsi Bali.

“Sarasehan ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang bisa memberikan efek positif bagi pengembangan pelaku usaha rakyat nasional. Kita membutuhkan komitmen dari semua komponen bangsa untuk mendukung implementasi Arus Baru Ekonomi bagi pelaku usaha rakyat Indonesia, khususnya petani, nelayan, dan UMKM di seluruh Tanah Air,” tutur Emir Moeis.

Hasil sarasehan itu juga, lanjut Emir, membantu memberikan berbagai data, informasi, dan analisis sehingga seluruh pemangku kepentingan yang ada di UMKM dapat ikut merumuskan metode yang lebih baku dari Arus Baru Ekonomi Indonesia. “Kami akan bentuk tim perumus. Kami juga mengharapkan kerja sama dengan Kementerian Koordinasi Perekonomian,” kata Emir lagi.