Ilustrasi: Presiden Joko Widodo saat berpidato di depan relawan dan masyarakat pada puncak acara Syukuran Rakyat di Silang Monas, Jakarta, Senin (20/10/2014)/ANTARA FOTO-Muhammad Adimaja

Koran Sulindo – Pendukung pasangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin dari berbagai unsur dan elemen akan menggelar acara menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober 2019 nanti. Persiapan dilakukan setelah sejumlah pemimpin kelompok pendukung dan relawan bertemu Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (27/9/2019) lalu.

“Teknisnya sedang diatur, tapi antusiasme tinggi. Jutaan pendukung Jokowi siap hadir,” kata Ketua Umum Ormas Pro Jokowi (Projo), Budi Arie Setiadi, di Jakarta, Sabtu (28/9/2019), melalui rilis media.

Menurut Budi, dalam acara itu tidak akan ada hura-hura apalagi di sejumlah daerah sedang dilanda musibah, seperti asap akibat kebakaran hutan dan lahan.

“Namun kemenangan mandat rakyat harus disyukuri dan dijaga,” katanya.

Jokowi mengusulkan tanggal pelantikan dimajukan sehari menjadi Sabtu, 19 Oktober 2019. Menurut jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU) pelantikan digelar 20 Oktober.

“Pelantikan bukan hanya persoalan Jokowi-Ma’ruf melainkan lebih pada menghormati agenda kenegaraan hasil penyerahan mandat rakyat melalui Pemilu 2019,” katanya.

Menurut Budi, aksi mahasiswa dan masyarakat melakukan unjuk rasa sangat dihargai. Namun ada kekhawatiran mengenai gangguan dari penumpang gelap demokrasi. Ia menghimbau tidak ada yang berani coba-coba mengganggu pelantikan Jokowi-Ma’ruf, apalagi membatalkannya.

“Setiap manusia memiliki batas kesabaran. Mari kita sambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI dengan penuh suka cita dan harapan yang positif,” kata Budi.

TNI Polri Pasang Badan

Sementara itu, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, akan bersikap tegas kepada siapapun yang berniat menggagalkan pelantikan presiden pada Oktober mendatang.

“Siapapun yang melakukan tindakan anarkis, inkonstitusional, dan tidak baik, termasuk berupaya menggagalkan pelantikan presiden dan wakil presiden hasil Pemilu akan berhadapan dengan TNI,” kata Hadi, di Jakarta, Jumat (27/9/2019).

Kepolisian Republik Indonesia siap mengamankan pelantikan presiden dan wakil presiden. Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan Polri bekerja sama dengan TNI untuk mengamankan pelantikan presiden-wakil presiden, DPR, DPD termasuk DPRD. Kepolisian juga tetap mewaspadai adanya indikasi suatu kelompok yang berupaya melakukan penggagalan proses pelantikan pada Oktober mendatang.

“Semua SOP pengamanan pelantikan itu sesuai dengan yang biasa ditangani Polri. Polanya empat ring, ring 1 di tempat pelantikan, ring dua di gedung pelantikan, ring tiga di halaman parkir dan ring empat di sekitaran jalan lokasi pelantikan,” kata Dedi. [Didit Sidarta]