Koran Sulindo – Jumlah penumpang angkutan umum perkotaan di ibu kota turun rata-rata sebesar 19,22 persen hingga 4 Oktober 2020 dibandingkan pemberlakuan PSBB transisi.
Untuk angkutan umum perkotaan, rata-rata jumlah penumpang adalah sebanyak adalah 613.669 penumpang per hari.
“Hal ini mengalami penurunan sebesar 19,22 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi sebanyak 759.726 penumpang per hari,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (5/10).
Untuk angkutan antar kota antar provinsi rata-rata jumlah penumpang hariannya yakni sebanyak 4.318 penumpang dan mengalami penurunan sebesar 29,41 persen.
“Dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi sebanyak 6.117 penumpang per hari,” kata Liputo.
Sementara, volume lalu lintas kendaraan bermotor periode 14 September 2020 sampai dengan 4 Oktober 2020, rata-rata mengalami penurunan sebesar 10,17 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi.
Untuk volume lalu lintas seperti sepeda per hari mengalami penurunan sebesar 45,70 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi.
Untuk mobilitas masyarakat, Dishub DKI Jakarta menggandeng google, tetapi data yang masuk baru periode 14 September 2020 sampai 27 September 2020 mengalami penurunan sebesar 5,14 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi.
Untuk mobilitas masyarakat di area permukiman mengalami peningkatan sebesar 4,71 persen dibandingkan saat pemberlakuan PSBB masa transisi.
“Google menangguhkan sementara untuk update data mobilitas masyarakat pada sektor retail dan rekreasi, toko bahan makanan dan apotek, taman dan pusat transportasi umum. Sektor yang tetap dilaporkan adalah tempat kerja dan area permukiman,” ujar Liputo. [WIS]