Koran Sulindo – Semua korban gempa dan tsunami Sulawesi Tengah harus ditemukan. Karena itu, pemerintah telah mengirimkan lebih banyak regu penyelamat untuk mencari korban akibat gempa dan tsunami itu. Apalagi skala kehancuran akibat bencana itu kini telah menjadi lebih jelas.
Presiden Joko Widodo mengatakan, pihaknya telah membuat agenda prioritas utama dalam menangani bencana tersebut. Pertama adalah mengevakuasi, menemukan dan menyelamatkan korban yang masih belum ditemukan. Terlebih komunikasi lewat telepon seluler belum normal sehingga belum bisa mengetahui apa yang terjadi di daerah-daerah terpencil.
Karena itu pula pemerintah memperkirakan jumlah korban tewas akan terus meningkat dari yang ditetapkan yakni 1.234 jiwa. Ketika daerah-daerah terpencil sudah bisa diterobos, jumlah korban jiwa bisa melebih dari jumlah yang sekarang.
Seperti diberitakan straitstimes.com, Jokowi juga telah memerintahkan BNPB dan SAR untuk mengirim lebih banyak personel kepolisian dan tentara ke daerah-daerah terpencil. Personel polisi dan tentara itu diperintahkan agar bisa membuka blokade untuk menerabas daerah terpencil itu.
Sementara itu, Palang Merah Indonesia (PMI) menyebutkan, berdasarkan laporan dari petugasnya yang berupaya mencapai Donggala, situasinya sangat buruk. Wilayah dengan populasi lebih dari 300 ribu jiwa itu dihantam gempa dan tsunami dengan sangat keras.
Disebutkan ada 4 kabupaten yang paling terkena dampak gempa dan tsunami itu. Jumlah populasi dari keempat daerah itu mencapai sekitar 1,4 juta jiwa. Korban kini umumnya sudah berada di Kota Palu.
Gempa dengan kekuatan 7,5 skala richter itu memicu gelombang tsunami setinggi 6 meter yang menyapu kota yang dekat dengan pantai. Sedangkan, hotel dan pusat perbelanjaan hancur karena guncangan dan akibat tanah yang berupa lumpur menyeruak ke permukaan.
Dari jumlah korban yang ditemukan di Palu, 34 orang merupakan anak-anak Kristen yang sedang mengikuti sebuah kamp Alkitab. Sementara itu, lebih dari 50 korban telah dikuburkan secara massal di pinggiran Kota Palu pada Selasa (2/10). Sedangkan tim penyelamat masih berharap bisa menemukan korban yang masih selamat di bawah reruntuhan gedung-gedung Kota Palu.
Salah satu pimpinan tim penyelamat Agus Haryono mengatakan, pihaknya menduga ada beberapa korban yang masih hidup dan terperangkap di reruntuhan gedung Hotel Roa Roa. Diperkirakan sekitar 50 orang masih terperangkap di reruntuhan gedung. Sekitar 12 orang telah ditemukan.
Kondisi Palu saat ini masih belum pulih. Akses jalan menuju tempat-tempat terpencil masih terputus. Sekitar 60 ribu jiwa mengungsi dan membutuhkan bantuan darurat. Sedangkan ribuan orang telah berhasil dievakuasi meninggalkan Kota Palu. Karena situasi darurat ini, pemerintah Indonesia akan menerima bantuan asing setelah menolaknya ketika gempa melanda Lombok. [KRG]