Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo memastikan jalan tol dari Merak hingga Pasuruan bisa dipergunakan untuk arus mudik tahun ini.

Hal itu disampaikan Jokowi saat meninjau pengerjaan proyek jalan tol ruas Tol Gempol-Pasuruan yang sedang dalam tahap penyelesaian.

“Saya ingin memastikan penggunaan jalan tol untuk mudik. Jadi dari Merak sampai Pasuruan bisa dipakai mudik,” kata Jokowi di proyek Tol Gempol-Pasuruan Seksi II dan Seksi III, Sabtu (12/5).

Masih mengenakan sarung, selop, jas dan kopiah, Jokowi meninjau ruas tol Gempol-Pasuruan seksi 2 ruas Rembang-Pasuruan sepanjang 6,6 kilometer.

Ruas jalan tol tersebut dikerjakan oleh PT Hutama Karya-Gorip KSO yang ditargetkan selesai pada 20 Mei 2018.

“Yang seperti ini sudah bisa dipakai, kita harapkan nantinya lebaran yang akan datang kelancaran lalu lintas akan bisa lebih baik,” kata Jokowi.

Namun meskipun begitu tak semua ruas benar-benar sudah operasional. Beberapa bagian nanti bakal diberlakukan fungsional.

Pengoperasian tersebut menurut Jokowi akan mempermudah masyarakat untuk memilih jalan arteri atau jalan tol yang berimbas pada perjalanan yang lebih lancar.

“Lebaran yang akan datang kelancaran lalu lintas akan lebih baik. Sampai di Probolinggo sudah selesai akhir tahun,” kata Jokowi.

Ia bahkan mematok target hingga akhir tahun 2019 dari Merak sampai Banyuwangi sudah tersambung jalan tol dan bisa digunakan.

“Ini target ya, mudah-mudahan di lapangannya juga ada semuanya. Sementara ini tidak ada kendala, tadi saya tanya pak gubernur tidak ada, tanya pak bupati tidak ada, semua sudah baik,” kata Jokowi.

Jalan Tol Gempol Pasuruan Tol Gempol-Pasuruan sepanjang 34,15 kilometer tersebut menghubungkan daerah Gempol dan Kota Pasuruan.  Tol ini menjadi bagian rua tol yang menghubungkan Surabaya-Banyuwangi.

Total investasi untuk membangun proyek Tol Gempol-Pasuruan ini diperkirakan mencapai Rp 4,03 triliun sementara PT Jasa Marga Gempol Pasuruan sebagai pemegang konsesi.

Dalam Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) itu, Jasa Marga memegang porsi saham mayoritas sebesar 80 persen dan 20 persen sisanya dimiliki oleh PT Jatim Marga Utama. (TGU)