Ilustrasi: Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (7/12/2015)/ANTARA FOTO-Widodo S. Jusuf

Koran Sulindo – Tudingan sebagai antek asing dan aseng yang acap kali dituduhkan pengguna media sosial kepada Presiden Joko Widodo kembali diklarifikasi.

Presiden menyebut tudingan tersebut sama sekali tak berdasar karena yang terjadi justru sebaliknya.

Banyak investasi yang semula merupakan milik asing sekarang justru sudah diambil alih negara seperti Freeport di sektor pertambangan atau Blok Rokan dan Blok Mahakam di sektor perminyakan.

“Nah kalau membuktikan bahwa beliau pro asing pada kenyataan sekarang sudah kembali kepada Indonesia,” kata Ketua Umum Asosiasi Pemerintah Kabupatan Seluruh Indonesia (APKASI) Mardani H. Maning setelah diterima diterima Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (12/11) siang.

Sementara terkait aseng menurut Mardani, Presiden menjelaskan jumlah Tenaga Kerja Asing di Indonesia jumlahnya tak melebih 1 persen dari total penduduk Indonesia.

Jumlah itu dianggap lebih baik karena di beberapa negara lain jumlah TKA ada yang mencapai 20 persen.

“Nah TKI yang ada di Cina atau penduduk Indonesia yang ada di Cina itu ada sekitar 80 ribu kalau tidak salah, itu lebih besar dari jumlah TKA Cina yang ada di Indonesia,” kata Mardani mengutip penjelasan Presiden Jokowi.

Berdasarkan fakta tersebut yang sebenarnya terjadi bukanlah Cina menyerang Indonesia namun justru Indonesia lah yang menyerang China.

Menurut Mardani pada pertemuan itu, Presiden Jokowi secara lugas menjawab isu-isu hoaks yang selama ini berkembang. Isu-isu yang menyangkut Presiden dan Pemerintah meski tak terkait langsung dengan kinerja pada bupati namun isu-isu itu mesti bisa dijawab oleh bupati.

“Tidak mungkin sebagai lambang negara diisukan hoaks, kalau benar tidak jadi masalah, kalau tidak benar ya kita wajib dong membela Presiden kita sebagai Kepala Negara,” kata Mardani.

Sebenarnya bukan sekali ini saja Presiden Jokowi mengklarisifikasi isu asing dan aseng saat membuka rapat kerja nasional Relawan Pengusaha Muda Nasional, Sabtu (3/11).

“Bagaimana antek asingnya, Blok Rokan Chevron dikelola berapa tahun? Sekarang dikelola Pertamina 100 persen. Sekarang Blok Mahakam 100 persen kita serahkan ke Pertamina,” kata Jokowi.

Pada kesempatan itu Jokowi juga memamerkan hasil divestasi saham PT Freeport setelah negosiasi selama 3,5 tahun. Divestasi itu membuka peluang Indonesia memiliki 51 persen saham Freeport.

“Pertanyaan saya, antek asingnya di mana? Kalau nggak siap, partner dengan asing nggak apa-apa kok. Tapi national interest harus nomor satu,” kata dia.

Terkait tuduhan sebagai antek aseng akibat serbuan TKA asal Cina, Jokowi menyebut jumlahnya masih di bawah 1 persen.

“Tenaga kerja China 24 ribu. Hati-hati, jangan ada bicara 10 juta. Tenaga Kerja kita di Tiongkok 80 ribu, belum ditambah Hong Kong hampir 200 ribu, Taiwan hampir 200 ribu. Yang antek aseng yang mana?” kata Jokowi.[TGU]