Jokowi mengunjungi pasar di daerah Bogor. [Foto/Setkab.go.id]

Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo memantau langsung harga bahan kebutuhan pokok yang dijual dengan mengunjungi  pasar-pasar tradisional.

Di Bogor, didampingi oleh Wali Kota Bima Arya, Jokowi terlihat mengenakan kemeja putih lengan panjang langsung masuk ke dalam pasar di Lawang Suryakancana, Bogor, Jawa Barat, Selasa (30/10) malam.

Ia menghampiri pedagang dan menanyakan beberapa harga bahan pokok di pasar.

Menurutnya harga-harga di pasar sejalan dengan kondisi makro ekonomi, terutama berkaitan dengan besaran inflasi. Dengan kondisi harga yang relatif stabil ia berharap tidak ada pihak-pihak yang berkata sebaliknya.

“Saya hanya ingin mengatakan kalau kita melihat angka-angka inflasi itu kan dibawah 3,5%  artinya harga itu stabil dan tadi saya lihat memang beberapa ada penurunan,” kata Jokowi seperti dikutip situs setkab.go.id.

Beberapa komoditas yang harganya turun, menurut Presiden, antara lain sawi hijau dari Rp8.000 menjadi Rp7.000 per kilogram, buncis dari biasanya Rp16.000 menjadi Rp12.000 per kilogram.

Sementara beberapa komoditas yang mengalami kenaikan, misalnya alpukat dari Rp20.000 menjadi Rp25.000 dan ayam potong dari Rp30.000 menjadi Rp35.000 per kilogram.

Jokowi menyebut naik turunnya harga tersebut semata-mata tergantung suplai.

Ia menjelaskan bila terjadi lonjakan harga bahan pokok maka dirinya akan langsung memerintahkan Menteri Perdagangan untuk turun tangan menjaga keseimbangan harga antara petani atau peternak dengan konsumen bukan perkara mudah.

“Inflasinya stabil, harga di pasar juga stabil. Jadi jangan sampai ada yang teriak di pasar harga mahal-mahal. Nanti ibu-ibu di pasar marah, nanti enggak ada yang datang ke pasar, larinya ke supermarket, ke mal,” kata Jokowi.

Berada di pasar hampir selama 30 menit, Jokowi mendatangi pedagang sayur bayam, tempe, dan tahu sekaligus membeli beberapa sayur dan buah seperti kemangi, tomat, alpukat, tempe, dan mangga.

“Jangan sampai harganya terlalu rendah, peternak nanti teriak-teriak. Kalau sayur murah, nanti petani juga teriak rugi,” katanya.

Sebelumnya, pada sambutan di Kongres Wanita Katolik Republik Indonesia di Kemayoran Jokowi mengatakan dirinya mendengarkan setiap keluhan pedagang di pasar.

Ia mencontohkan kunjungannya ke salah satu pasar tradisional di Semarang, Jawa Tengah yang menunjukkan harga-harga tetap terkendali. “Dipikir saya nggak pernah keluar-masuk pasar,” kata Jokowi.

“Saya tanya pedagang. Saya mendengarkan keluhan. Kalau kita bisa mencari solusi, kita berikan. Terakhir saya masuk pasar di Semarang. Mbok-mbok saya tanya. Cabai agak naik. Tapi ya itu biasa harga cabai kadang naik, kadang turun,” kata dia. [TGU]