Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDIPerjuangan Megawati Soekarnoputri, kembali mengadakan pertemuan di Istana Batu Tulis, Bogor, Selasa (12/6/2018). Pertemuan berlangsung intens selama 2 jam 10 menit dimulai pada pukul 17.10 hingga 19.20 WIB.
Pertemuan terakhir kedua tokoh politik ini terjadi di tempat sama pada 20 Februari 2018 lalu. Hasil pertemuan saat itu, Megawati mengumumkan mengusung kembali Jokowi menjadi calon presiden pada Pemilihan Presiden 2019.
Baca juga: Hasto: Pertemuan Jokowi-Megawati di Istana Batu Tulis Bahas Indonesia Raya
Pertemuan kedua ini bermula sambil menunggu beduk magrib tanda berbuka puasa.
Pertemuan berlangsung dalam suasana akrab dan berulang kali kedua pemimpin tersebut tertawa lepas menggambarkan hangatnya pertemuan. Pertemuan diselingi buka puasa bersama dan seperti kebiasaan sebelumnya, Megawati secara khusus menyiapkan sajadah untuk tamunya itu, serta menyiapkan keperluan kadernya itu menjalankan ibadah salat Magrib.
Menu buka puasa yang disajikan tuan rumah antara lain tumis bunga pepaya, udang saus padang, ikan sukang bakar, sayur asem, dan asem-asem iga. Dengan tertawa riang, Megawati memberikan es kelapa muda sebagai makanan pembuka lengkap dengan sirup merahnya.
“Ini kelapa muda merah putih, biar semangat merah putih terus bergelora dalam diri Pak Jokowi, apapun tantangan yang dihadapi. Merah putih ini telah menjadi lambang bendera Majapahit, Sang Saka Getih-Getah Samudra, atau Sang Saka Gula Kelapa,” kata Megawati.
Megawati juga mengapresiasi kinerja Presiden Jokowi karena mudik lebaran tahun ini berjalan lancar.
“Kerja, kerja, dan kerja, terbukti menjadi jawaban paling tepat di tengah berbagai kritikan. Hasilnya sudah terbukti, infrastruktur untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi telah dibangun dengan baik,” kata putri Presiden Pertama RI tersebut.
Pertemuan di Istana Batu Tulis tersebut membahas sejumlah hal strategis, terutama tentang calon wakil presiden yang akan mendampingi Jokowi dalam Pilpres 2019 nanti.
Megawati memberikan masukan agar segala sesuatunya ditimbang dengan matang dan terus berkontemplasi agar benar-benar memahami aspirasi rakyat Indonesia, sambil memohon petunjuk dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Pertemuan berakhir menjelang waktu Isya, diakhiri dengan sesi foto bersama berlatar belakang lukisan Bung Karno, “Proklamator dan Penyambung Lidah Rakyat Indonesia”.
Pertemuan yang berlangsung tertutup itu tak terpantau media massa dan baru diketahui esok harinya.
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, mengatakan dalam pertemuan dalam suasana santai dan kekeluargaan itu, Megawati memberikan masukan kepada Jokowi.
“Presiden dan wakil presiden itu merupakan pemimpin rakyat, pemimpin bangsa dan negara. Semua harus dipersiapkan secara matang, dengan pertimbangan nurani yang jernih. Siapapun yang ditetapkan sebagai cawapres, maka Pak Jokowi dan calon wakilnya merupakan satu kesatuan. Momentumnya dilakukan pada saat yang tepat,” kata Hasto, di Jakarta, Rabu (13/6/2018), melalui rilis media.
Menurut Hasto, selain membicarakan kriteria dan figur calon wakil presiden, pertemuan kedua tokoh ini, tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dan kali ini secara khusus membahas narasi kemajuan Indonesia Raya. [CHA/DAS]