Ilustrasi: Selasar menuju pintu masuk pameran Jiffina 2017/akun twitter @jiffina_jogja

Koran Sulindo – Tema “Indonesia Original Product & Craft Resources” yang diusung Jogja Internasional Furniture & Craft Fair Indonesia (JIFFINA) 2017 hendaknya bukan hanya jargon belaka, namun harus diikuti tindaklanjut pengembangan industri mebel dan kerajinan yang berbasis ragam etnik nusantara.

“Pengusaha yang cerdik tidak sekedar menjual barang saja, namun harus bisa memunculkan nilai seni yang tinggi. Maka dari itu harus bisa bekerja sama dengan para akademisi dalam hal pengembangan desain agar bisa menyesuaikan dengan pangsa pasar,” kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X saat membuka pameran JIFFINA 2017 di Jogja Expo Center, Senin (13/3).

Sultan berharap pameran JIFFINA 2017 – meski tidak sebesar Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2017 yang didukung penuh pemerintah – mampu mendukung pencapaian target ekspor nasional senilai sekitar 5 miliar dolar AS pada 2020.

Sementara itu, Ketua Forum JIFFINA Jawa-Bali, Timbul Raharjo, menjelaskan bahwa event JIFFINA dirancang berstandar Internasional baik tampilan stand, penanganan buyer, exhibitors, artistic, maupun promosinya. Dan pada pameran kali ini terjadi peningkatan jumlah peserta jika dibandingkan pada JIFFINA 2016, dari 95 peserta menjadi 187 peserta. Selain itu, panitia juga telah mengundang 20.000 buyer mancanegara. Penyelenggara juga menargetkan terjadi transaksi on the spot sebesar 90 juta USD.

JIFFINA 2016 dikunjungi 449 buyers 42 negara, sementara kunjungan visitors domestik tercatat 912 orang dan Total buyers & visitor 1361 orang. Lima besar buyers didominasi Perancis (17%) USA (14%), Australia (13%), Belanda (11%) dan Germany (10%). Transaksi melalui form edaran harian dapat dibukukan on the spot sebesar 75 Juta USD.

Menurut Timbul, JIFFINA 2017 memang sengaja di gelar pada Maret. Alasannya, hal ini bertepatan dengan sirkuit pameran-pameran Asia yang sedang berlangsung, di mana para buyers –Eropa, Amerika, Australia, dan negara lainnya- sedang melakukan kunjungan bisnis ke Asia.

“Momen inilah yang ditangkap,” kata Timbul. [YUK]