Lokasi tempat jet tempur F-16 Israel jatuh.

Koran Sulindo – Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memastikan bakal melakukan ‘pukulan keras’ kepada pasukan Iran dan Suriah menyusul jatuhnya sebuah jet tempur Israel, akhir pekan lalu.

Sebagai pembalasan atas jet yang jatuh tersebut, Angkatan Udara Israel menyerang 12 sasaran lain di Suriah, termasuk tiga baterai pertahanan udara dan empat sasaran yang digambarkan sebagai milik Iran

“Kami ingin menjelaskan dengan tegas kepada semua orang bahwa aturan kita tidak berubah sedikit pun, kami akan terus menyerang setiap usaha menyerang kami, ini adalah kebijakan kami dan akan tetap menjadi kebijakan kami,” kata Netanyahu.

“Kebijakan kami benar-benar jelas, Israel akan mempertahankan diri dari setiap serangan dan setiap usaha untuk melemahkan kedaulatan kami,” kata Netanyahu. “Iran, mereka melanggar kedaulatan kami, pesawat tak berawak mereka menyusup ke wilayah kami dari Suriah.”

Netanyahu yang juga berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, mengulangi janji komitmen mereka untuk melakukan koordinasi militer dengan Rusia di atas langit Suriah.

Kantor Berita Arab Suriah melaporkan baterai rudal Suriah menanggapi apa yang mereka sebut ‘agresi’ Israel dengan memukul lebih dari satu pesawat Israel setelah sebuah sebuah serangan terhadap pangkalan militer Suriah.

“Israel pagi hari fajar melakukan agresi baru terhadap salah satu pangkalan militer Suriah di kawasan tengah,” kata SANA mengutip sebuah sumber militer.

Pernyataan Israel yang menyebut keberadaan pesawat tak berawak milik Iran di Suriah dianggap “terlalu konyol untuk ditanggapi,” Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi mengatakan.

“Republik Islam Iran mengirim penasihat militer di Suriah atas permintaan sebuah pemerintah negara yang sah dan konstitusional,” kata Qassemi. “Pemerintah dan tentara Suriah sebagai negara merdeka memiliki hak yang sah untuk mempertahankan integritas wilayah dan melawan segala jenis agresi asing.”

Terbang Tinggi

Sebuah penyelidikan yang dilakukan Angkatan Udara Israel menunjukkan jatuhnya jet tempur F-16 milik Angkatan Udara Israel oleh tentara Suriah dilakukan dengan memanfaatkan kerentanan dari cara kru menerbangkan pesawat tersebut.

Adu tembakan akhir pekan lalu, tentara Suriah mencetak sebuah kesuksesan langka dengan menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 milik Israel dengan rudal anti-pesawat.

Namun, militer Israel mengklaim mereka sukses menghancurkan hampir setengah dari sistem pertahanan udara Presiden Bashar al Assad.

Kepada Haaretz,seorang pejabat senior Tentara Israeel mengatakan operasi udara pekan lalu dianggap sukses dan para pilot yang terlibat dalam serangan itu sadar akan risiko, termasuk jika pesawat mereka ditembak jatuh.

Serangan udara Israel akhir pekan lalu menyasar baterai-baterai rudal pertahanan udara Suriah, termasuk sebuah  pusat kendali dari sistem komunikasi pesawat tak berawak. Sebuah penyelidikan awal oleh militer Israel menyebut pesawat mereka ditembak jatuh karena terbang terlalu tinggi.

Jet F-16 yang ditembak jatuh tersebut merupakan satu dari delapan model yang sama yang terlibat dalam operasi udara yang juga mengincar sebuah trailer komando Iran di markas T4 dekat  Kota Palmyra, jauh di dalam wilayah Suriah.

Trailer tersebut digunakan oleh Garda Republik Iran untuk meluncurkan pesawat tak berawak yang menembus wilayah udara Israel pada hari Sabtu dan ditembak jatuh di atas Lembah Beit She’an.

Sumber-sumber tentara Israel mengatakan bahwa Israel telah melacak pesawat perjalanan pesawat tersebut yang kemudian diketahui berasal dari wilayah dekat Palmyra, dan terbang melintasi Yordania utara sebelum masuk ke wilayah Israel.

Penyelidikan yang dilakukan olah AU Israel menunjukkan satu jet Israel tetap terbang pada ketinggian tinggi, untuk memverifikasi bahwa rudal yang ditembakkan benar-benar memukul target. Pada saat itulah, sistem pertahanan udara Suriah melepaskan sedikitnya 20 rudal yang terdiri dari rudal SA-5 dan SA-17. Tembakan rudal tersebut bahkan bisa dilihat dengan jelas bagi orang Israel yang tinggal di wilayah utara.

Pesawat-pesawat lain berhasil mengidentifikasi serangan rudal dan terbang menukik  untuk menghindarinya. Kru dari jet yang tertembak itu tak melakukan hal yang sama ketika serangan tersebut datang. Pilot dan navigator berhasil menyelamatkan diri dengan menggunakan kursi pelontar. Pilot mengalami cedera sedang dan navigator terluka ringan.

Sumber-sumber Angkatan Udara Israel percaya sebuah peringatan serangan rudal anti-pesawat telah diketahui awak pesawat, namun masih belum jelas mengapa mereka tidak melakukan penghindaran. Sumber itu menyebut, kru mungki terlalu fokus pada misi pemboman udara dan karena itu bereaksi dengan cara yang membuat pesawat gampang dijatuhkan.

Investigasi tersebut diharapkan dapat mengatasi aspek operasional termasuk penyebaran ‘mantlem’ atau peperangan elektronik, yang dirancang mengganggu mengidentifikasi dan menembak pesawat, melakukan manuver yang diperlukan, dan memeriksa apakah skuadron yang menjalankan misi tersebut memiliki sedikit kepercayaan yang berlebihan.[TGU]