Koran Sulindo – Senat Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN) mengukuhkan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn.) Budi Gunawan menjadi Guru Besar Intelijen. Pengukuhannya diselenggarakan bertepatan dengan prosesi wisuda sarjana di Kampus Pasca-Sarjana STIN, Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8). Pengangkatan Budi Gunawan sebagai guru besar itu berdasarkan surat keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti).
“Sidang senat hari ini digelar dalam rangka pengukuhan sebagai guru besar. Beliau sangat layak untuk diusulkan sebagai guru besar STIN. Meski bukan berasal dari kalangan akademisi, tetap bisa menjadi guru besar,” ungkap Ketua STIN Brigadir Jenderal TNI Dr. Rer. Pol Rodon Pedrason.
Budi Gunawan sendiri telah bergelar doktor (Ph.D.) dan mendapat dukungan dari 22 profesor, yang berasal dari perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Dukungan itu antara lain berasal dari pendiri STIN Jenderal (Purn.) A.M. Hendropriyono, Rektor Universitas Pertahanan, Rektor Institut Teknologi Bandung, Profesor Rhenald Kasali, dan Profesor Salim Said.
“Tadi sudah saya sampaikan dalam pidato saya, beliau mengajar di STIN dan di sejumlah universitas lain terkait ilmu intelijen dan sebagainya, kemudian menjadi pembicara dalam seminar di mana-mana. Beliau memang bukan akademisi, tapi dalam proses pengukuhan gelar akademis itu kan banyak pertimbangannya, bisa dosen tetap atau dosen tidak tetap,” tutur Pedrason.
Lebih lanjut Pedrason menjelaskan, baik dari pengalaman seorang Budi Gunawan di dunia penugasan saat berkiprah di kepolisian hingga jabatannya saat ini sebagai Kepala BIN, ditambah dengan rekomendasi yang diperoleh, Budi Gunawan sudah sangat memenuhi syarat untuk dikukuhkan sebagai seorang guru besar. “Pertama dari pengalamannya dalam berkecimpung di bidang intelijen, kemudian kami tuangkan dalam bentuk tulisan, seperti base explicit knowledge dan itu memenuhi syarat yang diberlakukan,” katanya.
Selanjutnya, minimal ada dua rekomendasi dan rekomendasi Budi Gunawan sudah melampaui itu. Setelah melalui proses sedemikian rupa barulah pada Juli 2018 lalu diputuskan. “Baru hari ini pengukuhannya bersamaan dengan prosesi wisuda STIN,” ucapnya.
Hadir dalam acara wisuda dan pengukuhan tersebut antara lain Ketua DPR Bambang Soesatyo, mantan Ketua MPR Amien Rais, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri, Wakil Kepala Polri Komjen Polisi Syafruddin, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Polisi Heru Winarno, Direktur Utama Bulog Komjen (Purn.) Budi Waseso, dan Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma’ruf Amin.
Sebelumnya, pada Selasa kemarin (7/8), Budi Gunawan juga mendapat medali Bintang Bhayangkara dari Polri. Bintang Bhayangkara adalah bintang yang tertinggi, medali tertinggi di lingkungan Polri.
“Ini dari presiden atau usulan dari kepala kepolisian,” kata Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian setelah memberikan penghargaan di Auditorium PTIK, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Selain Budi Gunawan, yang mendapat Bintang Bhayangkara itu adalah Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani; Menteri Sekretaris Negara Pratikno; Menteri Keuangan Sri Mulyani; Menteri Pekerja Umum Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono; Kepala Staf TNI Angkatan Laut Siwi Sukma Adji, dan; Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Yuyu Sutisna. [RAF]