Bentang Jembatan Hotemkamp dibuat oleh PT Pal di Surabaya dan dikirim secara utuh ke Jayapura.

Koran Sulindo – Menempuh perjalanan sejauh 3.200 kilometer selama 17 hari, bentang jembatan Holtekamp akhirnya tiba di Jayapura awal pekan ini. Bentang jembatan seberat 2.000 ton itu dikerjakan di Surabaya oleh PT PAL Indonesia menggunakan metode center span strand lifting.

Jembatan yang nantinya memiliki panjang keseluruhan 732 meter itu memiliki bentang tengah sepanjang 400 meter dan pendekat sepanjang 332 meter. Jembatan itu memiliki lebar 21 meter yang bakal terdiri 4 lajur 2 arah dan median jalan.

Bentang utama Jembatan Holtekamp merupakan rangka baja pelengkung yang dikirim utuh menggunakan kapal dari Surabaya menuju Jayapura. Sebelumnya, bentang tengah pertama sudah tiba pada 21 Desember 2017 sedangkan bentang kedua dijadwalkan sampai pada 6 Januari 2018 namun tiba lebih cepat dibanding jadwal.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyebutkan Indonesia memiliki kemampuan membangun jembatan bentang panjang dengan kualitas rapi dan kuat.

Hal ini dibuktikan dengan pembangunan Jembatan Holtekamp dengan tipe box baja pelengkung yang dilakukan oleh PT PAL Indonesia di Surabaya. Jembatan tersebut ditargetkan bakal selesai September 2018, lebih cepat dari rencana semula yakni tahun 2019.

“Ini adalah komitmen pemerintah untuk memaksimalkan sumber daya dalam negeri. PT PAL bisa membuat kapal perang dan kapal selam, tentu mampu membuat jembatan,” kata Basuki seperti disampaikan dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu (3/1).

Pembangunan jembatan itu menghabiskan anggaran sebesar Rp 1,7 triliun dengan konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya dan PT Nindya Karya.

Pemerintah pusat mendanai pembangunan jembatan utama, Pemerintah Provinsi Papua mendanai pembangunan jembatan pendekat arah Holtekamp dan Pemerintah Kota Jayapura mendanai pembangunan jalan pendekat dan pembebasan lahan.

Sementara itu, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional XVIII Jayapura Osman Marbun pembangunan Jembatan Holtekamp akan mempengaruhi waktu tempuh dari Jayapura ke Muara Tami menuju Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Jembatan itu bakal memangkas waktu tempuh dari 2,5 jam menjadi 60 menit saja.

“Saat ini kami tengah melakukan persiapan untuk pengangkatannya yang rencananya dilakukan pada 21 Januari 2018. Setelah nantinya terpasang akan dilakukan pengecoran lantai jembatan. Ditargetkan pekerjaan Bentang Tengah jembatan akan selesai pada Juni 2018,” kata Osman.

Selain Jembatan Holtekamp, Direktorat Jenderal Bina Marga juga menandatandatangani empat paket pekerjaan jembatan di wilayah kerja Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) XVIII Jayapura. Keempat paket itu berupa dua pekerjaan fisik dan dua  pekerjaan pengawasan.

Total nilai dari empat paket pekerjaan tersebut mencapai Rp200 miliar yang terdiri dari pembangunan jalan Oksibil-Towe Hitam dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya senilai Rp108,56 miliar, paket penggantian jembatan Kali Kabur 3 dengan kontraktor PT Simaka senilai Rp84,4 miliar.

Sedangkan dua paket pengawasan teknis berupa pembangunan jalan Oksibil-Towe Hitam dengan penyedia jasa PT Cakra Buana-Total Mandiri-PT Portal Engineering Perkasa senilai Rp3,17 miliar dan paket pengawasan teknis penggantian jembatan Kali Kabur 3 senilai Rp3,35 miliar.

Seluruh pekerjaan itu merupakan paket multiyears contract untuk tahun anggaran 2017-2018.  [TGU]