Jelang match day ke-2 di Kota Blitar, Kepolisian dan Aremania terus berkoordinasi menciptakan situasi kondusif di kota Blitar.

Koordinasi Kepolisan dan TNI di Malang Raya dan Blitar Raya bersama Arema FC dan Presidium Aremania. (foto: Sulindo/wien)

MALANG, KORAN SULINDO – Arema FC akan menjalani match day ke-2 dalam lanjutan BRI Liga 1 menghadapi Borneo FC di Stadion Soepriyadi kota Blitar, Sabtu, 17 Agustus 2024. Ini merupakan pertemuan kedua dalam bulan Agustus 2024 ini.

Pertemuan sebelumnya terjadi pada laga Final Piala Presiden 2024 di Stadion Manahan Solo, 4 Agustus 2024 lalu. Tim berjuluk Singo Edan akhirnya tampil sebagai juara sebelah mengandaskan Borneo FC dengan skor akhir 5-6 lewat adu pinalti setelah kedua tim bermain imbang 1-1 di waktu normal.

Laga antara Arema FC vs Borneo FC ini sangat dinanti-nantikan Suporter Aremania dan Suporter Pusamania. Arema FC diyakini akan tampil beda setelah menjalaninya evaluasi usai laga Final kemarin, serta adanya tambahan amunisi baru di lapangan tengah dengan kehadiran Pablo Oliveira.

Sementara itu, tim berjuluk Pesut Etam juga telah mempersiapkan diri dan mempelajari perkembangan Arema FC setelah laga terakhir kontra Dewa United. Dengan modal kemenangan meyakinkan 3-1 atas perlawanan Semen Padang di laga awal BRI Liga 1 kemarin, serta adanya misi balas dendam pasca kekalahan di Solo, Borneo FC diyakini akan memaksimalkan lini serangnya guna menggedor pertahanan Arema FC.

Kesiapan pihak keamanan saat laga perdana Arema FC di stadion Soepriyadi kota Blitar Senin kemarin patut diapresiasi. Situasi keamanan jelang laga maupun pasca laga berlangsung sangat kondusif. Suksesnya laga perdana ini menjadi modal panitia pelaksana dan pihak Kepolisian untuk mempersiapkan semua stakeholder bahu-membahu mengamankan jalannya laga berikutnya.

Koordinasi dan upaya pengamanan terus diupayakan pihak Kepolisian dan pihak terkait, termasuk berkoordinasi dengan Aremania. Dari informasi yang kami terima di lapangan, Aremania terus berupaya membina suporter berlogo Singa mengepal ini menjadi suporter yang bermartabat dan pelopor suporter cinta damai.

“Inti nya adalah bagaimana Aremania tetap bisa menjaga situasi yang kondusif di laga tanggal 17 (Agustus) tersebut, dari mulai berangkat dari Malang, Hingga kembali lagi ke Malang. Aremania harus menunjukkan grade-nya yang mana telah bertransformasi menjadi suporter yang bermartabat dan santun. Dan harus bisa menjadi pelopor kedamaian suporter di Jatim dan Indonesia.” jelas Achmad Ghozali, pegiat suporter Damai yang ditemui di lapangan.

“Kami selalu gencar menyuarakan perubahan perilaku Aremania di lapangan, terutama harus merubah perilaku-perilaku negatif, No Rasis, stop nyanyian provokatif dan seterusnya, termasuk No Miras! ” terang Ghozali.

“Mari kita jaga bersama kota Blitar, dan menciptakan situasi kondusif di Bhumi Bung Karno. Kami menghimbau kepada seluruh Aremania agar selalu menahan emosi dan tidak mudah terpancing oleh provokasi apapun dan oleh siapapun.” lanjut Ghozali menegaskan. (Wien)