Tumpahan minyak di perairan Balikpapan [Foto: Istimewa]

Koran Sulindo – Bocornya pipa milik PT Pertamina yang menyebabkan kebocoran minyak disebut karena jangkar kapal. Jangkar tersebut merupakan milik kapal pengangkut batu bara asal Panama yang melewati perairan teluk Balikpapan, Kalimantan Timur.

Menurut Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Agus H. Purnomo, ada kesalahan komunikasi antara nahkoda dan penjaga jangkar. Jangkarnya disebut melorot karena komunikasi yang buruk tersebut.

Kapal ini mengangkut batu bara sekitar 14 ribu metrik ton. Pelarannya dilakukan pada Jumat 30 Maret lalu. Besok harinya, pagi hari, ada tumpahan minyak. Karena tumpahan itu, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut segera berpatroli dan menemukan tumpahan minyak itu.

“Saya segera menghubungi Pertamina dan mengimbau agar kapal yang melintas perairan tersebut berhati-hati,” tutur Agus seperti dikutip CNBC Indonesia pada Senin (16/4).

Polisi
Di samping Kementerian Perhubungan, pihak Kepolisian Daerah Kalimantan Timur juga gencar mencari penyebab patahnya pipa Pertamina tersebut. Direktur Kriminal Khusus Polda Kalimantan Timur Yustan Alpiani mengatakan, pihaknya telah memeriksa 45 saksi karena pencemaran yang terjadi di perairan itu.

Para saksi tersebut terdiri atas warga yang melihat langsung kejadian, anggota kepolisian, pihak navigasi, Pelindo, Pertamina dan lain sebagainya. Jangkar kapal pengangkut batu bara yang menjadi penyebab bocornya pipa Pertamina itu masih berada di lokasi dan dijadikan sebagai barang bukti.

Kepolisian, lanjut Yustan, akan mengangkat pipa Pertamina yang putus itu. Berdasarkan hitungan aparat, panjangnya mencapai 54 meter dengan ketebalan 12 milimeter. Cukup besar, ujar Yustan. Kendati menjadi bukti, kepolisian lantas berencana memotong pipa tersebut karena sulit untuk diangkat secara utuh.

Jangkar kapal batu bara asal Panama yang mematahkan pipa Pertamina merupakan jangkar sebelah kiri. Setelah olah tempat kejadian, polisi menemukan serpihan benturan beton pipa, semen serta kawat. Titik bocor berkisar 1,3 kilometer dari kilang Balikpapan. Pun pergeseran pipa mencapai sekitar 100 meter dari lokasi seharusnya. Upaya ini merupakan usaha kepolisian membuktikan siapa dalang pematahan pipa itu. [KRG]