Koran Sulindo – Empat orang menjadi korban penyerangan yang terjadi di Gereja Lidwina, Bedong, Sleman, Yogyakarta, Minggu (11/2). Pelaku bernama Suliono yang berstatus seorang mahasiswa saat ini tengah kritis akibat ditembak oleh polisi.

Kejadian sekitar pukul 07.30 WIB saat Romo Karl Edmund Prier melayani jemaat. Pelaku yang masuk melalui pintu gereja mengeluarkan sebilah parang besar langsung menyerang jemaat Martinus Parmadi Subiantoro. Korban mendapati luka sabetan di punggung. Seketika jemaat lain langsung berlarian membubarkan diri.

Suliono kemudian masuk ke gedung utama sambil mengayunkan parang. Kembali, jemaat bernama Budijono diserang oleh pelaku. Korban mengalami luka di kepala belakang dan leher. Setelah itu, pelaku berlari menyerang Romo Prier yang sedang memimpin jalannya ibadah.

Mendapat laporan kasus penyerangan di Gereja Lidwina, petugas polisi Aiptu Munir mendatangi tempat kejadian perkara. Sempat dilakukan negosiasi agar pelaku menyerahkan diri, akan tetapi pelaku menyerang dan mengenai tangan petugas Munir. Dianggap membahayakan, akhirnya dua timah panas mengarah ke kaki dan perut.

Kapolda DIY, Brigjen Ahmad Dofiri meminta agar jangan berspekulasi atas motif kasus penyerangan tersebut. “Motif jangan berspekulasi dulu, dia kritis jadi ngga bisa ditanyai, sambil nunggu penyelidikan lebih lanjut,” katanya.

Kepala Bareskrim Polri, Komjen Ari Dono Sukmanto turun langsung ke TKP. Dia mengutuk peristiwa penganiayaan di rumah ibadah tersebut. Senada dengan Kapolda DIY, Ari Dono meminta untuk tidak mengambil analisa masing-masing terkait kasus tersebut.

“Saya mengimbau untuk tidak mengambil langkah-langkah analisa masing-masing. Karena setelah ini Kapolda akan mengumpulkan ormas-ormas dan menginformasikan apa sebenarnya yang terjadi,” ucapnya.

Ari mengatakan Densus 88 Antiteror akan turut melakukan penyelidikan. Apakah kejadian tersebut adalah aksi teror atau dilakukan perorangan atau yang dikenal dengan lone wolf.

Diketahui pelaku penyerangan Gereja Santa Lidwina di Desa Trihanggo, Kecamatan Gamping, Minggu (11/02/2018) pagi, diketahui bernama Suliono, warga Banyuwangi, Jawa Timur. Di Yogyakarta ia diketahui tinggal dengan berpindah-pindah tempat. “Informasinya pelaku ini tinggalnya pindah-pindah,” kata Kapolres Sleman, AKBP Muchamad Firman Lukmanul Hakim.

Firman menyebut sampai saat ini kepolisian masih melakukan penelusuran terkait tempat tinggal terakhir pelaku penyerangan. Sedangkan terkait profesi pelaku masih didalami termasuk motif dari aksi penyerangan.

Suliono saat ini berada di Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta untuk mendapat perawatan. “Kami belum tahu statusnya mahasiswa atau apa, kami masih dalami. Motif juga masih kita dalami,” kata Firman.(YMA)