PEMERINTAH ISRAEL hingga kini masih ragu mengenai bentuk respons terhadap serangan Iran pada Sabtu (13/4) lalu. Mereka berdebat apakah menanggapi Iran dengan serangan militer balasan atau tidak perlu melakukan serangan.
Iran melakukan serangan ke Israel Sabtu lalu dengan meluncurkan sekitar 300 rudal dan drone ke wilayah Israel. Iran mengklaim bahwa serangan itu sebagai balasan atas serangan Israel ke konsulat mereka di Damaskus, Suriah yang menewaskan 11 orang termasuk dua Jenderal senior Iran.
Menanggapi serangan Iran, kabinet perang Israel yang beranggotakan lima orang disebut belum mencapai keputusan mengenai serangan balasan ke Iran, usai lebih dari tiga jam berunding.
Keraguan ini muncul usai pemerintah Amerika Serikat mendesak Netanyahu untuk berpikir dengan hati-hati dan untuk kepentingan strategis. Presiden AS Joe Biden juga menyatakan negaranya tidak akan ambil bagian dalam serangan balas dendam Israel ke Iran.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Peter Lerner menyebut bahwa militer Israel telah mengajukan berbagai pilihan kepada pemerintah mengenai bagaimana menanggapi serangan udara Iran.
Sementara, menteri di Kabinet Perang Benny Gantz dan koleganya dari partai Persatuan Nasional Gadi Eisenkot, mengusulkan untuk menyerang balik ketika serangan Iran masih berlangsung. Namun, usulan ini ditentang keras oleh Netanyahu, Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Kepala IDF Herzi Halevi sebab Angkatan Udara Israel saat itu tengah fokus menghalau rudal dan drone Iran.
Meskipun Israel marah atas serangan udara Iran, Presiden AS Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menahan diri dalam upaya menghindari eskalasi militer lebih lanjut.
Iran juga telah memperingatkan bahwa respons militer balasan dari Israel akan memicu eskalasi yang lebih besar.
“Jika Israel membalas dengan kekuatan militer, maka operasi (Iran) berikutnya akan jauh lebih luas,” kata Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Bagheri.
Pemerintah di Teheran menyebut serangan udaranya sudah selesai dan sukses. Iran juga tidak berniat melanjutkan operasi tersebut. Iran mengatakan operasi pembalasannya berhasil menghancurkan dua pangkalan militer Israel. Namun IDF mengklaim Israel sukses mencegat 99% dari lebih dari 300 drone dan rudal yang diluncurkan, dan hanya mengakui kerusakan kecil pada Pangkalan Udara Nevatim. [PAR]