Koran Sulindo – Sinyalemen bahwa organisasi penyelamat White Helmets sebagai kepanjangan tangan Barat di Suriah akhirnya terkomfirmasi.

Israel mengaku telah melakukan mengevakuasi ratusan anggota kelompok itu dan keluarganya atas permintaan Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa.

“Kami telah menyelesaikan upaya kemanusiaan menyelamatkan anggota organisasi sipil Suriah dan keluarga,Mereka dievakuasi dari zona perang di Suriah selatan ke negara tetangga” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel Emmanuel Nahshon mengatakan pada hari Minggu.

Sebelum pernyataan Nahshon itu, Pasukan Israel (IDF) telah mengatakan mereka telah mengevakuasi anggota organisasi sipil yang tak disebutkan namanya dari Suriah selatan.

IDF mengklaim mereka dievakuasi dari zona perang di selatan Suriah karena ancaman langsung terhadap kehidupan mereka.

Terpisah, Bild koran yang terbit di Jerman menyebut IDF mengevakuasi hampir 800 personil dan keluarga White Helmet dari barat daya Suriah ke Yordania.

Dari tempat itu menurut rencana mereka bakal diterbangkan ke Inggris, Kanada atau Jerman.

Evakuasi dilaporkan dimulai Sabtu malam pukul 9:30 waktu setempat dan dibantu personel PBB untuk menyeberang dengan aman melalui Dataran Tinggi Golan wilayah Suriah yang disengketakan dengan Israel.

Menurut Bild, evakuasi itu sudah dinegosiasikan antara AS, Rusia dan pihak-pihak berwenang di Suriah.

Sebelumnya, menurut situs berita CNN yang mengutip sumber-sumbernya disebutkan bahwa rencana evakuasi personel White Helmets dan keluarga dari Suriah telah dibahas selama KTT NATO pekan lalu.

Mereka khawatirkan gerak maju militer Suriah dikantong-kantong yang dikuasai pemberontak bakal membahayakan nasib personel White Helmets.

Dalam siaran persnya Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan telah member izin PBB untuk terlibat dalam perjalanan sekitar 800 pengungsi Suriah melalui wilayahnya. Mereka kemudian diterbangkan ke negara-negara Barat yang telah setuju menerima mereka.

“Pemerintah mengizinkan PBB mengatur perjalanan sekitar 800 warga Suriah melalui Yordania untuk naturalisasi di negara-negara Barat yaitu Inggris, Jerman dan Kanada yang mengajukan permintaan tertulis,” tulis siaran pers itu.

Pernyataan itu juga menyebut, Amman memberi izin dan terlibat dalam evakuasi itu atas dasar kemanusiaan.

Sebelumnya, pada akhir Juni lalu Yordania mengumumkan mereka memutuskan untuk tak lagi menerima pengungsi dari Suriah selatan sekaligus menyatakan penutupan perbatasan. Amman menyebut upaya itu dilakukan untuk mencegah kekerasan dan mendukung upaya rekonsiliasi politik di Suriah.

White Helmets mengklaim dirinya sebagai organisasi penyelamat independen untuk melindungi warga sipil Suriah. Namun, Presiden Suriah Bashar Assad menyebut kelompok tersebut berafiliasi dengan kelompok teror al-Qaeda.

Baik Damaskus maupun Moskow, menuding White Helmets terlibat dalam serangan senjata kimia di Douma Ghouta Timur pada 7 April silam.

White Helmets sebuah LSM yang didanai barat dan dikenal karena hubungan dekatnya dengan teroris. Kelompok itu merilis sebuah video yang menunjukkan dugaan serangan senjata kimia di Douma, Suriah.

AS, Inggris dan Prancis menggunakan video-video itu sebagai pra-teks untuk melakukan serangan udara ke Suriah.

Pada tanggal 9 April kelompok itu menerbitkan video lain yang menunjukkan bahwa dokter di salah satu rumah sakit di Douma merawat pasien yang menderita serangan kimia oleh rezim Damaskus.

Namun, informasi yang kemudian muncul kemudian baik keterangan saksi-saksi menunjukkan bahwa video itu adalah palsu.

Selain itu, segera setelah dugaan serangan senjata kimia itu Moskow mengirim korps kimia untuk menentukan apakah benar ada serangan dan bertindak jika ada korban yang membutuhkan perawatan.

Mereka tidak menemukan jejak senjata kimia atau korban di rumah sakit terdekat.(TGU)