Israel Blokade Jalur Gaza, Pasokan Makanan dan Listrik Terputus

Situasi Gaza pasca serangan udara Israel 9 Oktober 2023 [Euronews]

Konflik di Jalur Gaza kian memanas, terbaru pihak Israel mengumumkan blokade total di Gaza (9/10) untuk membatasi ruang gerak militan Hamas. Tindakan itu sebagai tindak lanjut serangan udara mematikan ke Gaza oleh tentara Israel.

Adapun blokade yang dilakukan Israel meliputi pencegahan pasokan makanan, air, bahan bakar serta pemutusan jaringan listrik di wilayah tersebut.

“Kami mengepung sepenuhnya Gaza. Tak ada listrik, tak ada makanan, tak ada air, tak ada gas, semua ditutup,” ucap Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.

Pemerintah Israel sebelumnya telah mengeluarkan deklarasi perang menghadapi serangan Hamas yang telah menewaskan lebih dari 700 orang di Israel. Deklarasi tersebut diikuti pengerahan 100.000 tentara ke wilayah Gaza.

Sejak itu serangkaian serangan udara membombardir wilyah Gaza dengan menewaskan 500 orang lebih dan ribuan lainnya terluka. Serangan masif tersebut tidak hanya menyasar basis pejuang Hamas, tapi juga berbagai fasilitas umum seperti sekolah dan masjid.

Senin pagi (9/10), juru bicara militer Israel Laksamana Muda Daniel Hagari juga mengungkapkan pasukan Istrael telah berhasil mengambil alih kontrol atas pemukiman di Jalur Gaza.

Hagari mengatakan ada beberapa insiden yang terjadi pada Senin pagi.

“Namun, di tahap ini, tidak ada pertempuran di tengah masyarakat,” kata Hagari.

Pengumuman blokade ini muncul lebih dari 48 jam usai Hamas melancarkan serangan mendadak dengan ribuan roket ke wilayah Israel.

Kapal Induk Amerika Serikat Merapat

Situasi konflik Israel-Palestina yang kian memanas disikapi Amerika Serikat (AS) dengan dukungan militer bagi Israel. AS menyatakan bakal meningkatkan bantuan militer untuk Israel dengan mengirimkan beberapa kapal perang dan pesawat tempur di dekat wilayah Israel.

“Saya telah memerintahkan pergerakan kapal induk USS Gerald R Ford menuju wilayah timur Mediterania,” kata Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, Minggu (8/10).

Adapun bantuan keamanan militer AS segera didatangkan mulai Minggu (8/10). Selain itu, beberapa pesawat tempur juga telah diarahkan menuju wilayah tersebut.

Tindakan AS ini mendapat kecaman para pejuang Hamas dan menyebutnya sebagai agresi militer.

“Pengumuman bahwa AS akan menyediakan kapal induk untuk mendukung pendudukan [Israel] adalah partisipasi nyata dalam agresi terhadap rakyat kami,” sebagai mana pernyataan pihak Hamas, yag dilansir kantor berita Al Jazeera. [PTM]