Jakarta (SULINDO) – Internasional Battery Summit (IBS) akan kembali digelar untuk edisi kedua di Hotel Mulia Jakarta pada 29-30 Juli 2024 mendatang dengan tema ”Teknologi Baterai Masa Depan dari Hulu ke Hilir untuk Mempercepat Transisi Energi Bersih”. Acara ini diharapkan mampu menjadi platform kolaborasi yang akan menyediakan sumber daya yang dibutuhkan seperti ekosistem baterai, kendaraan listrik dan energi terbarukan dalam transisi energi di Indonesia.
Founder National Battery Research Institut (NBRI), Evvy Kartini yang juga menjadi penyelenggara IBS 2024 mengatakan dalam jumpa pers pada Rabu 10 Juli 2024 di Restoran Parle Senayan “Kami berharap kedepan Indonesia menjadi eksportir baterai terbesar mengingat Indonesia adalah negara yang kaya akan sumber daya Nikelnya”.
Standarisasi pengolahan dan penggunaan baterai juga menjadi fokus utama pada jumpa pers kali ini dimana Indonesia belum bisa seperti Vietnam dan Singapore dalam pengolahan nikel untuk dijadikan lithium. ”Pada sesi nanti akan kita undang dari Singapore, Vietnam dan Thailand kemudian mana yang bisa kita adopsi dan bisa kita lakukan untuk standarisainya” ungkap Evvy.
Indonesia Kembali menjadi tuan rumah diajang IBS 2024 mendatang yang akan di ikuti oleh 20 negara. NBRI berkolaborasi dengan seluruh pihak diantaranya oleh kementerian koordinator bidang kemaritiman dan investasi, Kamar dagang Indonesia, dan Pamerindo Indonesia yang akan menjadi co-organizer di IBS 2024.
Acara ini juga menjadi bentuk dukungan kepada pemerintah mengenai hilirisasi nikel yang selama ini digaungkan di era pemerintahan Presiden Joko Widodo dan pemerintahan yang akan datang juga mempunyai misi untuk melanjutkan apa yang sudah dijalankan di pemerintahan sebelumnya.
Dalam kesempatan yang sama Deputi bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Rachmat Kaimuddin juga mengatakan hal yang sama bahwa pemerintah mendukung IBS 2024 ini sebagai wadah untuk membangun peluang bisnis industry baterai.
“Kami di pemerintahan melihat baterai ini sebagai industri yang strategis, kita mulai dari hulu melakukan hilirasi, prosesing awal di Indonesia. Dari sisi hilir mendorong pengembangan EV.”
“Dengan adanya acara IBS ini juga saya berharap ada ilmu-ilmu baru, peluang peluang bisnis yang bisa kita dapatkan”. Ungkapnya.
IBS ini diharapkan akan menjadi jalan bagi terwujudnya transisi energi bersih dan terbarukan. [IQT]