Instruksi PDIP: Kader Partai Harus Edukasi Kesehatan pada Masyarakat

Ilustrasi/John Stanmeyer-viiphoto.com

Koran Sulindo – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan menerbitkan Surat Instruksi sosialisasi pencegahan virus corona (covid-19).

Instruksi itu meminta kader partai kan agar menjaga kesehatan tubuh dengan asupan makanan bergizi, istirahat yang cukup, dan berolahraga teratur. Selain itu juga mencuci tangan dengan air mengalir yang bersih sesering mungkin, menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, menutup mulut dengan tisu saat batuk atau bersin, dan tidak perlu panik.

Jika saat menemukan orang sakit dengan gejala batuk kering, pilek, demam, dan kesulitan bernafas atau sesak nafas, setiap kader dihimbau untuk melaporkan dan berkoordinasi dengan rumah sakit rujukan yang telah ditunjuk Pemerintah.

Surat Instruksi bernomor 1132/IN/DPP/II/2020 tersebut ditujukan kepada keluarga besar DPD dan DPC PDI Perjuangan di seluruh Indonesia. Surat ditandatangani Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kesehatan dan Anak Sri Rahayu dan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto.

DPP PDI Perjuangan mengharapkan langkah sosialisasi dan edukasi yang dilakukan dapat membantu masyarakat untuk pencegahan penyebaran virus corona bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan sekitar.

Surabaya

Sementara itu Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengajak masyarakat rutin mencuci tangan setelah beraktivitas. Ketua DPP PDI Perjuangan Bidang Kebudayaan itu juga telah menyiapkan langkah antisipasi dari jauh-jauh hari.

Salah satu langkah antisipasi pemerintah kota Surabaya dengan menyiapkan ratusan ribu masker bagi warganya. Di saat pemerintah daerah lain kesulitan dalam mengontrol gejolak harga dan persediaan masker, kebijakan Risma menyimpan persediaan masker membuat stok di Surabaya aman.

“Sebetulnya saat itu saya minta Dinas Kesehatan untuk menyimpan persediaan masker. Sekarang di kelurahan nyimpennya. Jadi bukan terus aku nimbun. Jadi sudah dibagi ke kelurahan. Nanti boleh dicek di kelurahan, cek di Puskesmas,” kata Risma, di Surabaya, Sabtu (14/3/2020).

Risma mempersiapkan masker-masker itu untuk mengantisipasi apabila ada bencana letusan Gunung Kelud. Namun ternyata langkah antisipatif itu sangat berguna untuk pencegahan covid-19 saat ini.

Jawa Tengah

Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo menerbitkan surat edaran terkait peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan virus corona. Surat tersebut ditujukan kepada bupati dan wali kota, pimpinan perangkat daerah, hingga seluruh pimpinan BUMN di Jawa Tengah.

Surat Edaran bernomor 44 /0005942 tersebut menyangkut peningkatan kewaspadaan terhadap risiko penularan infeksi Coronavirus di Jawa Tengah. Dalam surat tersebut, Ganjar menyampaikan diperlukannya upaya pencegahan dan pengendalian melalui empat langkah.

Langkah pertama adalah melakukan sosialisasi dan edukasi untuk pencegahan penyebaran virus Corona. “Melaksanakan koordinasi, sosialisasi, dan edukasi mengenai upaya pencegahan dan pengendalian kepada elemen masyarakat dan pelaku usaha sesuai kewenangannya,” kata Ganjar, di Semarang, Sabtu (14/3/2020).

Langkah kedua, menyediakan alat deteksi suhu tubuh, hand sanitizer, serta masker bagi yang sakit untuk mendukung upaya pencegahan dan pengendalian. Serta memastikan tempat umum dalam keadaan bersih dan higienis. Ketiga, menunda atau membatasi kegiatan yang melibatkan orang banyak seperti car free day, study tour, dan lainnya. Menunda dan/atau membatasi kegiatan yang menghadirkan orang banyak pada tempat-tempat umum (car free day, berkemah, study tour, dan lain-lain). Keempat, membentuk posko informasi terpadu di masing-masing instansi. Ganjar juga telah membuka layanan pengaduan dan penanganan covid-19 di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melalui nomor telepon (024) 3580713.

Surakarta

Sementara itu pada Jumat (13/3/2020), Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta yang juga Wali Kota FX Hadi Rudyatmo, menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah instansi di rumah dinasnya terkait penanganan wabah virus corona. Rapat itu digelar menyikapi adanya dua warga Solo yang terjangkit virus tersebut.

“Rapat malam ini memutuskan Kota Surakarta berstatus sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) kasus Corona. Pelajar dari PAUD hingga SMP belajar di rumah hingga waktu yang belum ditentukan,” kata Rudyatmo.

Sedangkan pelajar SMA akan menyusul setelah ujian tengah semester selesai. Sedangkan guru tetap masuk kerja untuk ikut menjaga kebersihan sekolah. Kota Surakarta juga meliburkan jalur bebas kendaraan yang biasa digelar pada hari Minggu pagi. Tempat wisata seperti Museum Keris dan Taman Jurug juga ditutup dari pengunjung. Rudyatmo memahami bahwa keputusan tersebut akan berdampak secara ekonomi.

“Langkah ini harus diambil untuk menghindari risiko yang lebih besar. Saya meminta masyarakat untuk tidak panik dan selalu menjaga kebersihan,” kata Rudyatmo.

Bali

Pemerintah Provinsi Bali membentuk Satgas Penanggulangan Covid-19 untuk menjalankan lima langkah untuk antisipasi penularan virus. Pertama, membatasi kegiatan yang melibatkan banyak orang untuk menekan penularan di Pulau Dewata.

Kedua, peningkatan kapasitas penanganan penyakit di fasilitas kesehatan (rumah sakit) pemerintah dan swasta. Tujuannya yakni mengupayakan rumah sakit memiliki kemampuan dan juga kompetensi untuk menangani dengan baik, bagi orang yang dalam pengawasan.

Langkah ketiga, Satgas memastikan ketersediaan sarana pencegahan penularan penyakit antara lain masker, desinfektan, hand sanitizer, dan lain-lain. Keempat, peningkatan kapasitas deteksi dini dan pencegahan di pintu-pintu masuk dengan memperkuat jumlah dan kualitas sarana prasarana yang digunakan dan personel di pintu masuk bandara dan pelabuhan. Kelima, terus meningkatkan edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) kepada masyarakat.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Pemerintah telah melakukan antisipasi sebagai bagian dari upaya pencegahan dalam bentuk himbauan kepada masyarakat untuk berperilaku hidup sehat, melakukan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS), dan menghindari bepergian ke daerah terjangkit. Langkah Pemerintah telah menyipakan dan melaksanakan upaya pendeteksian penderita melalui pintu masuk negara dengan mengaktifkan pendeteksi suhu, memeriksa orang dengan gejala batuk atau pilek di bandara atau pelabuhan.

Di samping fasilitas rumah sakit sebanyak 100 rumah sakit dengan fasilitas lengkap sampai pada kondisi kedaruratan (terlampir). Masyarakat harus tetap waspada meski tidak perlu panik berlebihan. [RED]