Inilah Alasan Mengapa Pelantikan Presiden Indonesia Selalu di Tanggal 20 Oktober

Abdurrahman Wahid membacakan sumpah kepresidenan selama prosesi pelantikan. (Wikipedia)

Tepat pada hari ini, 20 Oktober 2025, genap satu tahun Presiden Prabowo Subianto menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia. Tanggal ini bukan hanya menjadi momentum peringatan setahun kepemimpinan baru, tetapi juga menyimpan makna historis dalam perjalanan panjang demokrasi Indonesia.

Pasalnya, sejak era reformasi, tanggal 20 Oktober telah menjadi tanggal tetap pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Tradisi ini bermula pada tahun 1999, saat Abdurrahman Wahid (Gus Dur) resmi dilantik menggantikan B.J. Habibie.

Awal Tradisi Pelantikan 20 Oktober

Dilansir dari laman fahum.umsu.ac.id, sejarah pelantikan presiden Indonesia dengan tanggal 20 Oktober dimulai ketika Abdurrahman Wahid (Gus Dur) terpilih melalui Sidang Umum Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1999.

Gus Dur menjadi Presiden ke-4 Republik Indonesia setelah B.J. Habibie menyatakan mundur pada hari yang sama. Sejak saat itu, tanggal 20 Oktober mulai digunakan secara konsisten sebagai hari pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih.

Tradisi ini kemudian dilanjutkan oleh para presiden berikutnya yaitu Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono, Joko Widodo, hingga Prabowo Subianto  yang semuanya menjalani prosesi pelantikan tepat di tanggal yang sama.

Pemilihan tanggal 20 Oktober sebagai hari pelantikan bukan tanpa alasan. Tanggal ini dipilih untuk menjamin masa transisi pemerintahan yang stabil dan teratur setelah pemilihan umum.

Dengan jadwal tersebut, presiden dan wakil presiden terpilih memiliki waktu yang cukup untuk mempersiapkan kabinet serta program kerja sebelum resmi memimpin pemerintahan.

Selain itu, tanggal ini juga memberikan kepastian administratif dan kenegaraan, agar masa jabatan setiap presiden berlangsung selama lima tahun penuh tanpa tumpang tindih dengan tahapan pemilu berikutnya.

Setahun Kepemimpinan Prabowo Subianto

Memasuki tahun pertama masa pemerintahannya, Presiden Prabowo Subianto bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berfokus pada program-program pro-rakyat yang menitikberatkan pada pemerataan kesejahteraan, peningkatan gizi, dan pembangunan infrastruktur dasar.

Salah satu program unggulan yang paling menonjol adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah serta menurunkan angka stunting di Indonesia. Program ini menjadi simbol kepedulian negara terhadap generasi masa depan yang sehat dan produktif.

Selain MBG, pemerintah juga menggulirkan program 3 juta rumah melalui skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah memiliki hunian layak.

Program ini diiringi dengan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih, yang menjadi wadah penguatan ekonomi rakyat di tingkat desa.

Di sektor pendidikan, pemerintah meluncurkan Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda. Perhatian terhadap pendidikan juga diwujudkan lewat rehabilitasi sekolah-sekolah rusak, guna menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik di seluruh Indonesia.

Di bidang kesehatan, Prabowo-Gibran menjalankan Cek Kesehatan Gratis (CKG) atau Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG), serta mendorong penuntasan tuberkulosis (TBC) sebagai bagian dari upaya membangun sistem kesehatan nasional yang kuat.

Tak hanya itu, pemerintah juga menargetkan pembangunan rumah sakit berkualitas di berbagai daerah, agar pelayanan kesehatan tidak lagi terpusat di kota besar.

Sementara di sektor pangan dan pertanian, pemerintah memperkuat lumbung pangan nasional serta mempercepat pembangunan bendungan dan irigasi. Dua program ini diharapkan dapat menjamin ketahanan pangan nasional sekaligus mendukung kesejahteraan petani di berbagai daerah.

Dengan 11 program unggulan tersebut, tahun pertama pemerintahan Prabowo Subianto menunjukkan arah pembangunan yang berorientasi pada pemerataan, kemandirian, dan kesejahteraan rakyat, sejalan dengan visi menuju Indonesia Emas 2045.

Daftar Pelantikan Presiden Indonesia dari Masa ke Masa

Berikut daftar lengkap pelantikan Presiden Republik Indonesia beserta masa jabatannya:

Ir. Soekarno: 18 Agustus 1945 – 12 Maret 1967

Soeharto: 12 Maret 1967 – 21 Mei 1998

B.J. Habibie: 21 Mei 1998 – 20 Oktober 1999

Abdurrahman Wahid (Gus Dur): 20 Oktober 1999 – 23 Juli 2001

Megawati Soekarnoputri: 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY): 20 Oktober 2004 – 20 Oktober 2014

Joko Widodo (Jokowi): 20 Oktober 2014 – 20 Oktober 2024

Prabowo Subianto: 20 Oktober 2024 – Sekarang

Dengan konsistensi selama lebih dari dua dekade, tanggal 20 Oktober kini telah menjadi bagian penting dari kalender politik nasional.

Bukan sekadar seremonial, hari ini mencerminkan stabilitas sistem pemerintahan dan kedewasaan demokrasi Indonesia, setelah melewati masa transisi panjang dari orde lama dan orde baru menuju era reformasi. [UN]