Ilustrasi; Rapim Polri/setkab.go.id

Koran Sulindo – Kapolri Tito Karnavian mengatakan sejak Juli 2016 Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menetapkan visi baru, yaitu Polri yang terpercaya melalui profesionalisme dan modernisasi. Mulai hari ini Polri mempunyai tagline baru, yaitu ‘Profesional, Modern, Terpercaya’.

Menurut Kapolri,  saat ini Polri fokus pada 3 poin, yaitu perbaikan kinerja khususnya di bidang layanan publik, profesionalisme dalam penegakan hukum terutama di bidang pendidikan.

“Yang ketiga adalah pemeliharaan Kamtibmas yang lebih baik terutama untuk kasus-kasus kerusuhan massal, kasus-kasus intoleransi, terorisme, radikalisme, dan lain-lain,” kata Tito, pada acara Rapat Pimpinan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang digelar di Auditorium Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK) dan Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Jakarta, Rabu (25/1).

Sementara itu Presiden Joko Widodo mengatakan pembenahan di Polri demi profesionalisme, modernisasi, dan mendapat kepercayaan masyarakat bukan hal yang mustahil. Presiden meyakini semua itu dapat dicapai bila seluruh jajaran Polri dapat memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas kerjanya.

“Saya ingin mengingatkan lagi bahwa ke depan Polri akan menghadapi tantangan tugas yang semakin kompleks,” kata Presiden Jokowi.

Presiden juga menyinggung sejumlah ancaman dan tantangan terkini yang dihadapi bangsa Indonesia. Perdagangan narkoba, tindak pidana perpajakan, dan pembalakan hutan merupakan salah satu di antara banyak kasus yang harus diatasi Polri.

“Polri juga harus terus giat menghadapi berbagai bentuk tindak kejahatan kekayaan negara, korupsi, pencurian ikan, illegal logging, serta tindak pidana di bidang perpajakan,” katanya.

Menurut Preisden, situasi keamanan dalam negeri saat ini tidak hanya diwarnai dengan kejahatan konvensional tetapi juga tantangan kejahatan lainnya.

“Tantangan keamanan, ketertiban sudah berkembang jauh dengan munculnya kejahatan transnasional, terorisme, pencucian uang, penyelundupan, perdagangan manusia, kejahatan sipil, narkoba, dan yang lain-lainnya,” kata Jokowi.

Rapat pimpinan Polri itu diikuti 399 peserta dan digelar selama 3 hari. [Setneg/DAS]