Ini 6 Lagu Indonesia yang Populer di Rusia

Ilustrasi: Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev bermain angklung dengan Presiden RI Sukarno dalam kunjungannya ke Indonesia tahun 1961. Sumber: John Dominis/The LIFE Picture Collection⁠⁠⁠⁠

Suluh Indonesia – Dalam catatan sejarah antar bangsa, hubungan Rusia-Indonesia identik dengan kerja sama militer karena sejak era Uni Soviet, Rusia aktif memberikan bantuan militer kepada Indonesia. Namun dalam catatan sejarah dan fakta yang ada, hubungan budaya antara kedua negara juga sempat dekat. Beberapa lagu Indonesia ternyata diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dan sangat populer di Uni Soviet.

1.      Pesnya Ostrova Palm (Rayuan Pulau Kelapa)
Lagu ini kerap dianggap sebagai bukti nyata eratnya persahabatan Indonesia dan Uni Soviet pada masa lalu. Lagu “Rayuan Pulau Kelapa” ternyata sangat populer di seluruh Uni Soviet pada era 1950 – 1960-an.

Sejarah dari lagu ini, bermula ketika Presiden RI Sukarno dan Pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev menjadi sahabat karib pada tahun ‘50-an. Karena persahabatan kedua pemimpin ini, pemerintah Soviet kemudian meminta Pusat Studio Film Dokumenter (TsSDF) untuk membuat dokumenter mengenai Indonesia. Lagu yang dipilih menjadi lagu tema dalam dokumenter yang dirilis pada 1957 ini adalah  “Rayuan Pulau Kelapa” karya komponis legendaris Indonesia Ismail Marzuki (1914 – 1958).

Lagu ini sendiri diciptakan tepat setahun sebelum kemerdekaan bangsa Indonesia ini, lalu dialih bahasakan ke bahasa Rusia oleh Vladimir Korchagin yang merupakan seorang editor di TsSDF dan diaransemen oleh komponis Uni Soviet Vitaly Geviksman.

Di Rusia sendiri, “Pesnya Ostrova Palm” dipopulerkan oleh Maya Golovnya, penyanyi ternama Uni Soviet dan Rusia yang pada Juli lalu genap berusia 90 tahun. Alih bahasa Rusia “Rayuan Pulau Kelapa” sama sekali tidak mengubah lirik asli lagu ini, yang bercerita tentang keindahan alam Indonesia, seperti flora, kepulauan, dan pantainya.

2.      Platochek (Saputangan)
Lagu kedua yang cukup popluer di masyarakat Rusia, tak hanya lagu “Rayuan Pulau Kelapa”, Maya Golovnya ternyata turut mempopulerkan salah satu lagu Gesang di Negeri Beruang Merah. Lagu “Saputangan” karya maestro keroncong Indonesia ini juga dialihbahasakan ke dalam bahasa Rusia dengan judul “Platochek”. Sama seperti lagu “Rayuan Pulau Kelapa”, lagu Gesang yang satu ini juga diaransemen oleh Vitaly Geviksman.

Lagu ini bercerita tentang sehelai saputangan yang menjadi satu-satunya barang kenangan milik seseorang yang ditinggalkan kekasihnya. Menurut cerita penyanyi keroncong Sundari Soekotjo, yang sempat membuat video musik “Saputangan” bersama sang maestro lebih kurang sepuluh tahun lalu, Gesang masih menyimpan saputangan yang menjadi inspirasinya dalam membuat lagu itu.

“Sepuluh tahun yang lalu, saya mengambil gambar untuk pembuatan video musik dengan Bapak Gesang. Di situ, ada adegan saya berdialog dengan beliau. Beliau memegang saputangan asli yang menjadi inspirasi lagu itu,” tutur Sundari dalam sebuah wawancara, seperti yang dilaporkan Tribunnews.com.

Baca juga Gagasan Melayu Melaka, Indonesia Raya dan Melayu Raya

3.      Ayo Mama
Lagu berasal dari Maluku berjudul ‘Ayo Mama’ ini, hampir seluruh anak-anak di Indonesia pernah belajar menyanyikan lagu ini semasa mereka kecil dulu. Namun, siapa sangka bahwa lagu daerah ini ternyata juga punya “kembaran” dalam bahasa Rusia.

Lagu berirama riang, menceritakan seorang anak yang takut dimarahi ibunya karena ketahuan berpacaran ini dinyanyikan pertama kali dalam bahasa Rusia oleh Yuri Yakushev (1943 – 2011). Ia adalah seorang musikus dan sekaligus pengaransemen terkenal di Uni Soviet dan Rusia. Namun demikian, lagu yang juga berjudul “Ayo Mama” dalam bahasa Rusia ini diaransemen oleh Vitaliy Geviksman. Sementara, lirik lagu diterjemahkan oleh penulis dan penerjemah Yuri Khazanov.

Pada dasarnya, lagu ini dibuat sebagai bujukan agar si anak tidak dimarahi ibunya. Si anak meminta ibunya maklum dengan sikapnya karena ia seorang remaja.

4.      Yesly Ty Ulybnyoshsya
Selain “Ayo Mama”, Yuri Yakushev juga menyanyikan satu lagu lain yang diterjemahkan dari lagu berbahasa Indonesia. Dalam versi asli, “Yesli Ty Ulybnyoshsya” berjudul “Apabila Kau Tersenyum”. Lagu ini diciptakan oleh Amin Usman dan dinyanyikan oleh penyanyi Indonesia era ‘50-an, Rien Hardjono.

Selain versi bahasa Indonesia yang dibawakan Rien Hardjono, ada pula versi yang dipopulerkan oleh aktor asal negeri jiran, P. Ramlee, dengan sedikit perbedaan pada lirik lagu.

Namun demikian, dalam arsip lagu-lagu Uni Soviet, “Yesli Ty Ulybnyoshsya” tercatat sebagai lagu yang diterjemahkan dari lagu ciptaan Amin Usman, bukan dari versi yang dipopulerkan P. Ramlee.

Lagu “Yesli Ty Ulybnyoshsya” diaransemen oleh Vitaliy Geviksman. Sementara, lirik lagu diterjemahkan oleh Yuri Khazanov. Di Uni Soviet, lagu ini pertama kali dirilis pada
tahun 1961 bersamaan dengan lagu “Ayo Mama”.

Baca juga Potret Remaja Kita di Media Tahun 1950-an

5.      Progulka s Otsom (Naik Delman)
Siapa yang tidak pernah mendengar lagu “Naik Delman”? Hampir semua orang Indonesia pasti mengetahui dan bahkan hafal lagu anak-anak ini. Lagu ini mungkin salah satu lagu yang sering didendangkan para orangtua pada anak-anaknya sejak usia mereka masih balita.

Ternyata, lagu “Naik Delman” ciptaan Ibu Sud ini juga diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia dengan judul “Progulka s Otsom”, yang secara harfiah berarti perjalanan dengan ayah. Versi bahasa Rusia lagu anak-anak ini dinyanyikan oleh penyanyi berdarah Armenia, Rubina Kalantaryan.

Namun demikian, ada sedikit perbedaan antara lirik lagu asli dan lagu versi bahasa Rusia. Pada versi aslinya, lagu ini mengingatkan anak-anak saat bersenang-senang menaiki delman di pedesaan. Sementara dalam bahasa Rusia, tentu saja, tidak ada transportasi seperti delman di negara itu. Karena itu, alih-alih naik delman, lagu ini bercerita tentang seorang anak yang pergi ke pasar dengan sang ayah untuk pertama kalinya dengan menaiki kereta kuda.

6.      Rastsvyol Mangustan
Lagu ini dinyanyikan oleh penyanyi terkenal Uni Soviet, Maya Kristalinskaya, pada tahun 1959. Dalam bahasa Rusia, mangustan berarti buah manggis. Sayangnya, kami tidak dapat menemukan versi bahasa Indonesia lagu ini. Namun, dalam situs Kristalinskaya, lagu ini memang disebut sebagai lagu rakyat Indonesia.
Selain lagu Indonesia yang populer di Rusia, ada juga lagu asli disana menjadi terkenal di Indonesia.Lagu tersebut aslinya berjudul Ochi Chernye (Dark Eyes/Panon Hideung) yang merupakan lagu rakyat Ukrania.

Lirik lagu tersebut ditulis oleh seorang penyair dan penulis Ukraina bernama Yevhen Hrebinka. Dipublikasi pertama kali di Gazeta Literaturnaya pada tanggal 17 Januari 1843. Meskipun sering ditandai sebagai lagu Gypsy Rusia, Lirik dan musik tersebut ditulis oleh seorang penyair Ukraina, Yevhen Hrebinka dan seorang komposer Jerman, Hermann Florian, dan menjadi lagu tentara Rusia (Russian Red Army Choir ). Feodor Chaliapin mempopulerkan lagu tersebut di luar negeri dalam versi yang telah diubah oleh dirinya sendiri dan banyak dinyanyikan oleh seniman Eropa maupun Amerika. [RBTH Indonesia/NOR]

(Tulisan ini pernah dimuat pada tanggal 12 Desember 2016)