Koran Sulindo — Inflasi pada tahun (yoy) pada Juli 2020 sebesar 1,54 persen merupakan paling terendah sejak Mei 2000. Pencapaian tersebut merupakan dampak pandemi virus corona atau Covid-19 yang menyebabkan adanya perlambatan ekonomi di berbagai negara.
“Inflasi tahunan terendah sejak Mei 2000 yang tercatat 1,2 persen,” kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers, Senin (3/8).
Pertumbuhan ekonomi, kata Suharyanto, mengalami perlambatan dan kontraksi serta harga komoditas yang menurun. “Kecuali emas, membuat pergerakan inflasi melambat, bahkan mengarah ke deflasi,” ujar Suharyanto.
Situasi yang tidak wajar ini, kata Suharyanto, telah menyebabkan permintaan masyarakat menjadi berkurang dan daya beli terhadap barang konsumsi melemah. Hal itu terlihat dari terjadinya deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,10 persen atau dua bulan usai terjadinya periode Ramadhan dan Lebaran.
“Memang 2020 situasinya tidak wajar, pergerakan inflasi tahun ini, beda jauh dari tahun sebelumnya. Kalau dulu, Ramadhan selalu menjadi puncak inflasi karena permintaan meningkat dan banyak uang beredar,” ucap Suharyanto.
Sebelumnya, BPS mencatat terjadinya deflasi pada Juli 2020 sebesar 0,10 persen atau melambat dibandingkan Juli 2019 yang mengalami inflasi 0,31 persen.
Pergerakan yang melandai ini juga terlihat dalam dua bulan sebelumnya yaitu pada Mei dan Juni 2020 yang tercatat inflasi masing-masing 0,07 persen dan 0,18 persen.
Padahal pada periode sama tahun sebelumnya, ketika terjadinya Ramadhan dan Lebaran, inflasi Mei dan Juni 2019 mencapai 0,68 persen dan 0,55 persen.
Selama periode Juli 2020, kelompok pengeluaran yang selama ini menjadi penyumbang inflasi juga sama sekali tidak menyumbang andil karena minimnya permintaan konsumen.
Kelompok itu antara lain perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga, kemudian, informasi, komunikasi dan jasa keuangan, serta rekreasi, olahraga dan budaya.
Dengan terjadinya deflasi tersebut, maka inflasi tahun kalender Januari-Juli 2020 mencapai 0,98 persen dan inflasi tahun ke tahun (yoy) sebesar 1,54 persen. [WIS]