Koran Sulindo – Indonesia mulai ‘unjuk gigi’ di kancah internasional dengan menjadi pemimpin rangkaian pertemuan di Jenewa, Swiss untuk penghentian perlombaan dan pelucutan senjata nuklir.
Pertemuan itu dipimpin oleh Wakil Tetap RI untuk PBB di Jenewa, Duta Besar Hasan Kleib.
Kabar tersebut disampaikan kantor Perwakilan Tetap RI di Jenewa, dalam keterangan pers, kepada redaksi Koransulindo.com, di Jakarta, Selasa (26/6/18).
Adapun rangkaian pertemuan itu, akan diselenggarakan hingga pertengahan Agustus 2018, dalam kerangka Konferensi Pelucutan Senjata atau yang dikenal dengan Conference on Disarmament (CD).
“Amanat ini merupakan bentuk kepercayaan, sekaligus pengakuan komunitas internasional terhadap komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian dunia, serta berkontribusi dalam mencapai dunia yang bebas senjata nuklir,” kata Duta Besar Hasan Kleib.
Salah satu prioritas yang akan dikedepankan oleh Indonesia dalam rangkaian pertemuan tersebut, yakni mengakselerasi upaya mewujudkan dunia tanpa senjata nuklir.
Pemerintah Indonesia, kata dia, akan mengedepankan perannya selaku penghubung di dalam menyelaraskan perbedaan posisi dan pendekatan diantara negara-negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara tanpa senjata nuklir.
Tentunya, ini bukalah upaya yang mudah. Mengingat sejumlah negara masih mengandalkan senjata nuklir dalam doktrin militer nasionalnya. “Beberapa diantaranya bahkan terus melakukan modernisasi kekuatan persenjataan nuklirnya,” kata Dubes Hasan.
“Situasi juga semakin kompleks dengan perkembangan dinamika keamanan di berbagai kawasan di dunia, khususnya di Semenanjung Korea dan Timur Tengah.”
Meskipun demikian, pemerintah Indonesia akan terus berupaya untuk membangun kepercayaan diantara negara-negara dengan memanfaatkan ruang dialog antarnegara pada berbagai forum internasional, khususnya pada Konferensi Pelucutan Senjata di Jenewa.
Pada akhirnya, berbagai upaya tersebut diharapkan dapat menciptakan momentum bagi negara-negara untuk menyepakati sebuah kesepakatan internasional terkait penghapusan senjata nuklir.
Wakil Tetap RI untuk PBB mengemban tugas untuk memimpin konferensi itu setelah dipilih melalui sensus oleh seluruh negara anggota Conference on Disarmament dalam Pertemuan Pleno pada 27 Maret 2018 yang lalu.
Conference on Disarmament di Jenewa, merupakan satu-satunya forum multilateral yang memiliki mandat untuk menegosiasikan berbagai kesepakatan internasional di bidang pelucutan senjata.
Beranggotakan 65 negara, termasuk seluruh negara pemilik senjata nuklir dan negara-negara dengan kekuatan militer paling signifikan di dunia, Conference on Disarmanent telah menghasilkan berbagai perjanjian internasional terkait pengaturan dan pelucutan senjata, antara lain Konvensi Senjata Biologi, Konvensi Senjata Kimia dan Traktat Pelarangan Uji Coba Senjata Nuklir.(TGU/SAE)