Presiden RI Joko Widodo menyambut Presiden Palestina Mahmoud Abbas sebelum melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Luar Biasa OKI di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (6/3/2016)/presidenri.com

Koran Sulindo – Indonesia meminta negara-negara lain tidak mengikuti pemindahan kedutaan besarnya ke Yerusalem, seperti yang dilakukan Amerika Serikat (AS). Presiden AS, Donald Trump memutuskan memindahkan kantor Kedutaan Besar (Kedubes) di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem.

“Keputusan pemindahan ini melanggar berbagai resolusi Dewan Keamanan dan Majelis Umum PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa),” kata Presiden Joko Widodo, saat memberikan sambutan pada pembukaan Pertemuan Trilateral Ulama Indonesia, Afghanistan, dan Pakistan, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (11/5/2018), seperti dikutip setkab.go.id.

Pada 6 Desember 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengumumkan pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat ke Yerusalem dan mengakuinya sebagai ibu kota Israel. Rencana ini menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.

Yerusalem adalah kota suci bagi tiga agama besar yaitu Kristiani, Islam, dan Yahudi. Di kota itu terdapat situs-situs suci bagi ketiga agama tersebut, antara lain Tembok Ratapan (Yahudi), Gereja Makam Kudus (Kristen), dan Masjid Al-Aqsa (Islam).

Indonesia mendesak Dewan Keamanan dan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bertemu membahas isu tersebut dan mengambil langkah selanjutnya.

“Kita bersama rakyat Indonesia akan terus berjuang bersama rakyat Palestina. Palestina akan selalu ada dalam setiap helaan nafas diplomasi Indonesia,” kata Jokowi.

Aksi Bela Palestina

Sementara itu peserta Aksi Bela Palestina dari sejumlah organisasi massa mulai mendatangi lapangan Monumen Nasional (Monas) Jakarta, hari ini. Aksi itu sebagai respons atas pemindahan ibu kota Israel ke Yerussalem.

“Kami dari persaudaraan alumni 212 akan turun all out,” kata Hubungan Masyarakat Persaudaraan Alumni (PA) 212, Novel Bamukmin, di Jakarta, Jumat (11/5/2018), seperti dikutip antaranews.com.

Puluhan mobil yang membawa massa aksi memakirkan kendaraannya di Jalan Medan Merdeka Selatan di seberang kantor Kementerian BUMN maupun Wisma Antara.

Mobil itu terdiri dari mobil pribadi, bus pariwisata, ambulans hingga mobil milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta.

Massa mulai memasuki pintu masuk lapangan Monas yang berada di dekat Patung Kuda Arjuna Wijaya. Tampak dari mereka juga memakai syal berbendara maupun membawa bendera Palestina sebagai bentuk dukungan dalam aksi ini.

Tampak juga penjual makanan sudah menjajakan makananya di sekitar Monas.

Sementara itu, beberapa personel Polri, TNI, dan Dishub DKI Jakarta tampak juga mengamankan area di sekitar pintu masuk Monas di dekat Patung Kuda Arjuna Wijaya.

Aksi yang mengambil tema “Indonesia Bebaskan Baitul Maqdis” itu diawali dengan Shalat Subuh berjamah di Masjid Istiqlal Jakarta.

Selanjutnya akan dilakukan zikir dan shalawat, jalan kaki dari Istiqlal ke Monas, semaan Al-Quran Surat Al Isra dan Al Kahfi dari 1.000 huffadz, orasi-orasi oleh para tokoh ulama, pembacaan pernyataan sikap, dan diakhiri dengan Shalat Jumat berjamaah di lapangan Monas.

Direncanakan hadir dalam aksi itu antara lain Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma`ruf Amin, anggota Dewan Pembina Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama Ustadz Bachtiar Nasir, KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, Ustadz Felix Siauw, dan Ustadz Abdul Somad.

Sebanyak 35.000 petugas gabungan Polri dan TNI akan mengamankan aksi massa tersebut.

“Jumlah massa bisa mencapai ratusan ribu orang,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi, Argo Yuwono, di Jakarta, Kamis (10/5/2018), seperti dikutip antaranews.com. [DAS]