Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo menolak pernyataan Prabowo Subianto yang mengibaratkan kasus korupsi di Indonesia seperti kanker stadium 4.

Menurut Jokowi data-data justru berkata sebaliknya termasuk indeks pemberantasan korupsi (IPK) Indonesia yang terus membaik dari waktu ke waktu.

Bantahan tersebut disampaikan Jokowi saat peringatan hari antikorupsi sedunia yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi, di Jakarta, Selasa (4/11).

Mengutip pidato Ketua KPK Agus Rahardjo, Jokowi menyebut IPK Indonesia terus bertambah baik dibandingkan kondisi di ujung kepemimpinan Soeharto.

“Tahun 1998 sampai 2018 loncatannya saya rasa sangat signifikan sekali. Dari terjelek se-ASEAN sekarang naik ke angka 37. Ini patut disyukuri,” kata Jokowi.

Meski mengakui masih banyak yang mesti diperbaiki untuk mencegah dan memberantas korupsi di Indonesia. Namun, Jokowi juga meminta masyarakat agar jangan tutup mata dengan kenaikan skor IPK Indonesia tersebut. “Pak ketua KPK bilang, loncatan kita yang tertinggi di dunia loh,” kata Jokowi.

Lebih lanjut ia memastikan, pemerintah bakal terus melakukan berbagai usaha memberantas korupsi termasuk dengan menyediakan layanan berbasis elektronik seperti e-tilang, e-samsat hingga e-budgeting dan e-planning.

Pemerintah, kata Jokowi, juga banyak menerbitkan aturan-aturan hukum untuk menangkal korupsi. Ia merujuk Peraturan Presiden No 54/2018 tentang strategi nasional pencegahan korupsi dan PP No 63/2018 tentang tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian penghargaan karena membantu pemberantasan tindak pidana korupsi.

Menanggapi pernyataan Prabowo yang menyebut korupsi di Indonesia stadium 4, Jokowi mengajak Prabowo untuk bicara dengan angka dan data.

“Ya, kita bicarakan pakai angka-angka, seperti ketua KPK pakai data. Jangan sampai ada yang bilang korupsi kita stadium 4, tidak ada datanya.”

Jokowi juga menyebut pesatnya perkembangan teknologi juga bisa menjadi inovasi untuk mencegah tindak pidana korupsi. Ia mencontohkannya dalam bentuk layanan pemerintah yang efisien, cepat, dan transparan.

“Yang menyuap itu pasti pelayanannya ruwet, ribet , bertele-tele, lama tidak transparan, karena pengusaha pengin cepet satu-satunya cara suap, ini yang harus kita benahi sistem pelayanan yang cepat dan transparan,” kata Jokowi.

Seperti diketahui, saat menghadiri The World in 2019 Gala Dinner yang digelar majalah The Economist di Singapura, Prabowo menyebut korupsi di Indonesia keadaannya sudah sangat parah, seperti kanker stadium 4.

Ia lalu menarik korelasi antara tingginya angka korupsi itu dengan meningkatnya jumlah rakyat miskin di Indonesia sementara para elit hidup berkecukupan. Prabwo juga sempat menyinggung tentang rakyat yang mudah disuap agar memilih calon tertentu.[TGU]