Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama meninjau dua pemukiman warga yang terkena banjir di kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan dan Cipinang Melayu, Jakarta Timur, Senin (20/2)/ Reza/beritajakarta.com

Koran Sulindo – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) akan diguyur hujan ringan hingga sedang sepanjang hari dari pagi hingga malam.

“Pagi hari potensi hujan di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Bogor,” kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) BMKG, Hary Tirto Djatmiko, di Jakarta, Selasa (21/2).

Suhu udara di Jakarta mencapai 22 – 31 derajat celsius dengan kelembaban udara 65-95 persen dan kecepatan angin Barat Daya-Barat Laut 05-30 kilometer per jam.

Siaga 1

Sementara itu hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak dini hari membuat debit air di beberapa pintu air meningkat. Pintu Air Karet, misalnya, saat ini berstatus siaga 1 dengan ketinggian air mencapai 630 sentimeter.

Berdasarkan data yang dilansir Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta hanya ada satu pintu air yang siaga 1, yakni Pintu Air Karet. Dua pintu air siaga 2, yakni Pintu Air Pasar Ikan dengan ketinggian 125 sentimeter dan Pintu Air Pulogadung 720 sentimeter.

Kemudian dua pintu air lainnya berstatus siaga 3 yakni di Pintu Air Manggarai setinggi 820 sentimeter dan Angke Hulu setinggi 175 sentimeter.

Sementara tujuh pintu air lainnya masih berstatus siaga 4 atau aman. Ketujuh pintu air tersebut yakni Bendung Katulampa setinggi 50 sentimeter, Depok setinggi 130 sentimeter, Krukut Hulu setinggi 120 sentimeter, Pesanggrahan setinggi 80 sentimeter, Waduk Pluit setinggi -115 sentimeter, Cipinang Hulu setinggi 150 sentimeter, dan Pintu Air Sunter Hulu setinggi 95 sentimeter.

Warga yang berada di daerah aliran sungai diminta untuk waspada adanya luapan air sungai. Terlebih saat ini hujan masih mengguyur hampir merata di semua wilayah.

Pulogadung Tergenang

Hujan deras yang turun sejak dini hari menyebabkan genangan air di kawasan perempatan lampu merah Arion, Pulogadung, Jakarta Timur. Ketinggian air mencapai 50 sentimeter, yang membuat pengendara sulit melintas.

Camat Pulogadung, Bambang Pangestu, mengatakan genangan di kawasan perempatan Arion berimbas ke Jalan Pemuda, Velodrome, dan Jalan Paus. Ketinggian genangan berkisar antara 30-50 sentimeter.

“Kalau motor atau mobil yang rendah akan sulit melintas. Pengendara harus mencari alternatif jalan lain,” kata Bambang, di Jakarta, Selasa (21/2).

Genangan terjadi akibat luapan saluran yang tidak mampu menampung tingginya debit air. Selain kawasan perempatan Arion, genangan juga terjadi di Jalan Pulomas Utara dan Pulo Nangka, Kelurahan Kayu Putih.

“Kalau di sana ketinggian sekitar 60 sentimeter. Praktis hanya kendaraan tinggi yang bisa melintas,” katanya.

Lintasan KRL Tergenang

Genangan air juga terjadi di sejumlah lokasi jalur kereta rel listrik.

PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) mengatakan hingga pukul 06.00 WIB terdapat genangan air di Kampung Bandan, Jakarta Kota, Tebet, dan Kalideres-Rawa Buaya.

Manajer Humas PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ), Eva Chairunisa, mengatakan genangan di Tebet dan Kalideres-Rawa Buaya Sejauh ini belum berdampak pada operasional KRL Jabodetabek. Sementara genangan di Jakarta Kota sempat mengganggu sistem persinyalan hingga pkl 05.45 namun saat ini sudah normal kembali.

“Saat ini seluruh KRL dari arah Bogor atau Depok maupun Bekasi telah dapat melayani penumpang hingga stasiun Jakarta Kota,” kata Eva, Selasa (21/2).

Khusus untuk Kampung Bandan, genangan air di antara Stasiun Angke-Kampungbandan dan Stasiun Kampungbandan-Kemayoran saat ini masih di atas permukaan rel sehingga KRL belum dapat melintas.

KRL relasi Bekasi-Jakarta Kota juga mengalami antrian dampak gangguan persinyalan, namun perjalanan KRL dua jalur tetap dapat dilakukan.

Untuk sementara pola operasi perjalanan KRL diatur untuk relasi Bogor/Depok tujuan Jatinegara, perjalanannya hanya sampai Stasiun Duri. KRL Feeder Manggarai – Duri PP perjalanannya dibatalkan, untuk mengurangi antrian kereta di Stasiun Duri dan kepadatan di lintas Manggarai – Duri.

Kemudian untuk melayani pengguna di lintas Jatinegara, Pasar Senen, hingga Kemayoran, PT KCJ menjalankan sementara KRL Feeder Jatinegara – Kemayoran PP.

“Antrean KRL dampak genangan air juga terjadi disekitar jalur rel wilayah Sudimara sehingga untuk keselamatan dan keamanan pada beberapa titik tertentu KRL harus mengurangi kecepatan,” kata Eva.

Persiapan Tangani Banjir

Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta melakukan langkah-langkah untuk menangani banjir, termasuk penanganan banjir di wilayah Cipinang Melayu, Makasar dan Gang Arus, Cawang, Jakarta Timur yang terjadi Senin (20/2) kemarin.

Banjir yang melanda permukiman Cipinang Melayu disebabkan jebolnya tanggul yang berada di perumahan Vila Nusa, Bekasi. Selain itu, normalisasi Kali Sunter juga belum selesai dikerjakan. Sedangkan banjir, di kawasan Gang Arus, Cawang, lebih disebabkan belum rampungnya normalisasi Kali Ciliwung serta pemasangan sheet pile yang belum selesai. Namun demikian, kewenangan normalisasi tersebut berada di Badan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BWSCC).

“Secara preventif sejak hari pertama satgas kami sudah membangun bronjong, termasuk penambahan dengan pasir. Paling lama seminggu, karena material, tenaga, ada,” kata Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta, Teguh Hendrawan, di Jakarta , Senin (20/2).

Pembangunan bronjong mengurangi debit air saat ini. [beritajakarta.com/DAS]