Koran Sulindo – Hubungan Kuba dan Amerika Serikat (AS) memburuk sejak Donald Trump terpilih pada 2016. Meski begitu, pemerintah Kuba tetap berupaya membangun dialog yang membangun dengan AS.
Presiden Kuba Miguel Diaz Canel mengakui tentang hubungan kedua negara yang sedang tidak baik itu. “Hubungan kami sedang menurun,” kata Canel seperti dikutip Channel News Asia pada Senin (17/9).
Hubungan kedua diplomatik kedua negara resmi dibuka kembali sejak 2016. Untuk menandai huungan itu, Presiden AS Barrack Obama bahkan mengunjungi Kuba pada 2016. Ia menjadi presiden AS pertama yang menginjakkan kakinya di Kuba setelah 90 tahun.
Menurut Obama, menjalin hubungan dengan Kuba tentu lebih baik ketimbang mengisolasi negara tersebut. Sementara bagi Kuba muncul pertanyaan: apakah pemerintah mereka siap untuk membuktikan bahwa membuka hubungan diplomatik akan menjadi hal yang lebih baik ketimbang sekadar berdialog.
Akan tetapi, hubungan tersebut kembali tercederai ketika Trump resmi menjadi presiden AS. Blokade ekonomi AS terhadap Kuba merupakan hambatan utama bagi untuk meningkatkan hubungan kedua negara. Ditambah lagi puluhan diplomat AS terkena serangan sonik. Itu semacam gelombang mikro canggih atau jenis senjata elektromagnetik lain.
Hingga saat ini misteri serangan sonik yang membuat puluhan diplomat AS jatuh sakit belum terpecahkan. Canel membantah, pihaknya sebagai dalang dari serangan sonik itu. “Kami tidak menyerang siapapun,” ujar Canel.
Dampak dari serangan sonik tersebut, korban menderita gejala trauma otak ringan, termasuk kehilangan pendengaran dan sulit untuk berbicara. Dalam kesempatan yang sama, Canel juga menyinggung tentang pernikahan sejenis. Ia mendukung itu dan menyebutkan sebagai cara untuk menghilangkan diskriminasi.
Sebuah konstitusi baru yang mengakui tentang penikahan sejenis telah mendapat persetujuan dari parlemen. Kini konstitusi itu menjadi perdebatan publik. Konstitusi baru itu dipelopori Mariela Castro, putri Raul Castro mantan Presiden Kuba. Canel resmi menjadi Presiden Kuba menggantikan Raul pada April lalu. [KRG]