Hilangnya Excalibur dan Durandal: Misteri Pedang Legendaris

SUMBER (etindonesia.com)

Desa Rocamadour di Prancis baru-baru ini diguncang oleh hilangnya pedang legendaris, Excalibur, yang telah tertancap di dinding batu selama 1.300 tahun. Hilangnya pedang ini menjadi pukulan berat bagi penduduk desa yang nasibnya terkait dengan relik bersejarah tersebut.

Durandal sering digambarkan sebagai padanan Prancis dari Excalibur yang lebih terkenal. Menurut legenda, seorang malaikat memberikan Durandal kepada Kaisar Romawi Suci Charlemagne, yang kemudian mempercayakannya kepada ksatria setianya, Roland.

Kisah Durandal diabadikan dalam puisi abad ke-11, “The Song of Roland”, yang menyatakan bahwa kekuatan magisnya berasal dari gigi Santo Petrus, darah Santo Basil, dan rambut Santo Denis.

Dalam cerita legendarisnya, Roland mencoba mematahkan pedang kepercayaannya setelah terluka dalam pertempuran di Roncevaux Pass, agar pedang itu tidak jatuh ke tangan kaum Saracen.

Namun, Durandal tidak bisa dihancurkan. Sebagai upaya terakhir, Roland melemparkan pedang itu ke langit, dan pedang tersebut mendarat di sebuah batu raksasa, tempat di mana ia diduga tetap ada sejak saat itu hingga sekarang.

Sebagaimana diberitakan oleh Odditycentral pada Senin (8/7/2024), pedang legendaris tersebut tiba-tiba menghilang, meskipun dirantai pada batu setinggi 10 meter di atas tanah.

Banyak yang percaya bahwa pedang itu kemungkinan besar dicuri. Wali Kota Rocamadour, Dominique Lenfant, mengungkapkan perasaan penduduk desa terhadap hilangnya pedang tersebut kepada surat kabar Prancis La Dépêche. “Rocamadour merasa sebagian dari desa ini telah dirampok, namun meski hanya sebuah legenda, nasib desa kami dan pedang ini saling terkait,” katanya.

Durandal telah menjadi bagian dari Rocamadour selama berabad-abad, dan setiap pemandu wisata selalu menunjukkan pedang legendaris tersebut kepada para pengunjung.

Kehilangannya meninggalkan kekosongan yang mendalam bagi penduduk setempat. Kini, mereka berharap relik berharga mereka dapat segera dikembalikan ke tempatnya semula, di dinding batu yang dilemparkan oleh Roland, baik oleh pencuri atau pihak berwenang setempat yang menemukannya.

Hilangnya Durandal bukan hanya sekadar kehilangan sebuah artefak, tetapi juga hilangnya bagian penting dari sejarah dan identitas Rocamadour.

Desa kecil ini sekarang menantikan kembalinya pedang tersebut agar kehidupan mereka bisa kembali seperti semula, dengan harapan bahwa keajaiban Durandal akan terus melindungi dan memberi keberuntungan bagi mereka. [UN]