NAMA Heru Budi Hartono dikabarkan akan menjadi penjabat atau Pj Gubernur DKI Jakarta menggantikan Anies Baswedan yang habis masa jabatan pada 16 Oktober nanti.
Tersiar kabar bahwa Heru dipilih dalam Sidang Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memutuskan Penjabat Gubernur DKI.
Sebelumnya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah mengusulkan tiga nama sebagai calon gubernur DKI Jakarta kepada Presiden Jokowi untuk diputuskan.
Tga nama yang diusulkan itu yakni; Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekda DKI Marullah Matali, dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar.
“Setelah kita menunggu masukan dari kementerian dan lembaga, dan waktunya juga sudah dekat dan tidak ada masukan yang lain dan setelah hasil pembahasan awal di internal Kementerian Dalam Negeri bersama dengan eselon I dari kementerian/lembaga lainnya,” kata Kapuspen Kemendagri Benny Irwan
Usulan nama itu diserahkan ke Kemendagri melalui Sekretariat Negara dan Sekretariat Kabinet pada Selasa lalu. Adapun nama-nama yang diusulkan masih sama dengan nama yang diusulkan DPRD DKI.
Sebagaimana diketahui, ada tiga nama yang diusulkan DPRD DKI Jakarta ke Kemendagri untuk menjadi Penjabat Gubernur DKI Jakarta. Mereka adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, serta Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kemendagri Bahtiar.
Rencananya Pj Gubernur akan dilantik pada akhir masa jabatan Anies Baswedan 16 Oktober nanti.
Heru Budi Hartono
Heru Budi Hartono saat ini menjabat sebagai Kepala Sekretariat Kepresidenan (Kasetpres) sejak 2017. Ia lahir di Medan, 13 Desember 1965. Heru telah lama berkarier di lingkup birokrasi termasuk di pemerintahan DKI Jakarta.
Haru sempat duduk diberbagai kursi jabatan di DKI Jakarta. Dilansir dari laman jakarta.go.id, dirinya pernah menempati posisi sebagai Kepala Bagian Prasarana dan Sarana Perkotaan Kota Jakarta Utara pada 2008 silam.
Setelahnya, ia juga sempat menjadi Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri (Kabiro KDH dan KLN) pada 2013.
Karier Heru di birokrasi semakin melesat usai dirinya menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada 2014. Dia memimpin Jakarta Utara ditunjuk oleh Joko Widodo (Jokowi) yang kala itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.
Kemudian, pada era Basuki Tjahaja Purnama (BTP), Heru didaulat menjabat sebagai Kepala Badan Pengelola Keuangan Aset Daerah DKI Jakarta.
Pemilihan Heru dilakukan oleh tim penilai akhir yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo. Sejauh ini, pemerintah pusat belum mengumumkan secara resmi penunjukan Heru Budi Hartono sebagai Pj. Gubernur DKI Jakarta. [PAR]