Hasto: Prabowo- Sandi Seharusnya Berbicara Kebijakan Alternatif yang Ditawarkan

Ilustrasi: Sandiaga Uno berfoto selfie dengan Prabowo Subianto/Akun Twitter Sandiaga Uno

Koran Sulindo – PDI Perjuangan heran melihat pernyataan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno mengkritisi kebijakan ekonomi Jokowi-JK  seolah tidak berpihak pada ekonomi kerakyatan dan menjual ketakutan sepertinya ekonomi Indonesia dalam situasi gawat.

“Mereka seharusnya berbicara kebijakan alternatif yang ditawarkan, bukannya malah menyerang kebijakan Jokowi-JK. Jangan tutupi kegagalan membentuk tim kampanye dengan persoalan ekonomi,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, di Jakarta, Jumat (7/9/2018).

Menurut Hasto, publik menunggu apa program Prabowo-Sandi.

“Membentuk tim kampanye saja belum bisa, malah menyerang Pak Jokowi-JK. Saya justru kasihan melihat wajah mereka yang nampaknya tegang,  penuh beban dan tertekan,” katanya.

PDI Perjuangan berpendapat bahwa sekiranya ada masalah terkait dengan perekonomian nasional, maka sebagai warga negara yang punya semangat nasionalisme, seharusnya setiap putra-putri bangsa berbicara tentang gagasan terbaik untuk membawa nama harum bangsa, sebagaimana dilakukan para atlet Indonesia di Asian Games.

“Prabowo-Sandi sebaliknya, malah mengampanyekan ketakutan rakyat seolah Indonesia bermasalah,” katanya.

Hasto menuturkan, perlu kedewasaan, kebijaksanaan dan sikap kenegarawanan para calon presiden dan cawapres sangatlah penting.

“Publik juga bertanya, kalau rakyat mengalami pemiskinan sebagaimana dituduhkan oleh Prabowo-Sandi, bagaimana mereka melihat kemiskinan dan pengangguran berkurang,” katanya.

Hasto mencontohkan apa yang terjadi Jumat (8/9/2018), di mana rupiah justru menjadi mata uang dengan nilai tukarnya terbaik terhadap dollar di Asia.

“Ini yang harusnya dinilai positif, bulannya malah ditanggapi secara skeptis. Apakah hal tersebut menggambarkan bahwa sikap mereka sebenarnya lebih senang kalau rupiah melemah karena mereka sebagai penimbun dolar?” tanyanya.

PDI Perjuangan mengimbau agar setiap capres dan capres mengampanyekan hal-hal yang positif untuk bangsa dan negaranya.

“Di situlah sejatinya watak seorang pemimpin,” kata Hasto. [CHA]