Koran Sulindo – PDI Perjuangan optimistis melihat masa depan Papua dengan kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.
“Papua adalah saudara sebangsa kita, saudara senasib sepenanggungan. PDIP melihat dengan optimistis masa depan Papua,” kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, itu saat membuka Rakerda I DPD PDIP Papua, di Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Jumat (13/3/2020).
Menurut Hasto, syarat untuk memajukan masa depan provinsi paling timur Indonesia itu yang utama adalah sektor pendidikandan kesehatan untuk seluruh masyarakat.
“Perhatian yang begitu besar pada pendidikan, kesehatan masyarakat, pemberian makanan bergizi bagi Ibu-ibu hamil, dan pelbagai upaya lainnya,” ujarnya.
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri memberikan perhatian khusus bagi masa depan Papua yang damai, tenteram, lewat berbagai bentuk pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan sosiologis dan kebudayaan.
“Karenanya, kebudayaan Papua harus menjadi kebanggaan, identitas, dan boleh tidak boleh diganti dengan berbagai budaya asing,” katanya.
Hasto mnegutip pesan Megawati bahwa setiap kader PDIP harus memperlakukan setiap warga bangsa sederajat, tidak ada diskriminasi dengan alasan apa pun karena sila Persatuan Indonesia yang intinya adalah kebangsaan menegaskan setiap warga negara adalah sama.
“Jangan lelah dalam mendidik rakyat Indonesia khususnya masyarakat Papua. Itu tanggung jawab kekaderan, tanggung jawab kemanusiaaan,” katanya.
PDIP tidak pernah membedakan seorang berdasar suku, agama, etnis, status sosial, dan lainnnya.
“Semua sama bagi PDIP. Pesan kebudayaan harus dijalankan bagi kita semua,” katanya.
Hasto terkenang saat masa-masa sulit di era Soeharto kala Megawati datang ke Papua untuk berkonsolidasi. Saat itu, Megawati ingin melakukan komunikasi politik dengan masyarakat Papua dengan menegakkan demokrasi di Bumi Cenderawasih.
“Ketika Mama Mega datang ke Papua, ketika pemerintahan di bawah rezim orde baru ternyata komunikasi politik itu berjalan dengan baik, sehingga ribuan orang datang turun dari gunung untuk bertemu dengan Putri Proklamator RI Soekarno dalam menegakkan demokrasi,” katanya.
Hasto mengajak kader PDIP berbergotong royong membangun optimisme terhadap masa depan Papua. Menurut dia, pembangunan yang dilakukan harus mengedepankan dialog. Bukan pendekatan kekuasaan. Terlebih lagi penyalahgunaan kekuasaan (abuse of power).
“Arahan Bu Mega jelas, seluruh kader harus gedepankan dialog, kemudian membangun optimisme dengan mengedepankan nilai-nilai kemanusiaan,” katanya.
Megawati maupun Presiden Joko Widodo menaruh perhatian khusus kepada Papua, karena ini menjadi bagian jalan kebudayaan untuk membangun martabat dan juga kemajuan masyarakat.
“Selain dengan mengedepankan aspek-aspek sosiologis, pendekatan dialog, tetapi juga harus .emastikan keamanan dapat tercipta dengan baik melalui partisipasi seluruh masyarakat Papua ini,” kata Hasto.
Target Menang di Papua
PDIP menyiapkan kader terbaiknya dalam perhelatan pilkada serentak 2020 di Papua. Pilkada akan digelar di 11 kabupaten, yakni Waropen, Supiori, Merauke, Yalimo, Boven Digul, Asmat, Mamberamo Raya, Nabire, Keerom, Pegunungan Bintang, dan Kabupaten Yahukimo. Namun, PDI Perjuangan hanya akan mengikuti sembilan dari sebelas pilkada, karena di Kabupaten Pegunungan Bintang, dan Yahukimo tidak memiliki kursi.
“Sembilan daerah yang diikuti PDI Perjuangan sepenuhnya akan dilakukan konsolidasi, secara ideal partai menyiapkan dan mendorong kader-kader untuk menduduki jabatan strategis tersebut,” kata Hasto
Saat ini PDIP tengah mengerucutkan nama-nama yang akan diusung pada pilkada di Papua. Yang sudah dikeluarkan rekomendasi, adalah calon bupati di Kabupaten Asmat. Penetapan calon untuk kabupatan lain akan menyusul dalam waktu dekat ini.
“Senin (16/3), akan kami bahas sebagian dan akan diumumkan bersama-sama,” katanya.
Hasto berharap semua bisa diselesaikan secepatnya. Namun, kata dia, sebelum adanya pengumuman, semua calon harus berkomitmen mengikuti sekolah calon kepala daerah. Kepala Sekolah Calon Kepala PDIP adalah Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan Komarudin Watubun, yang juga pemateri saat Rakerda.
“Mereka yang nantinya direkomendasikan wajib mengikuti sekolah partai sehingga kami buktikan keseriusan PDI Perjuangan di dalam menyiapkan para calon kepala daerah,” katanya.
Ia mengimbau kadernya menghadirkan diri sebagai pemimpin yang negarawan. Dia menegaskan seluruh kader DPD dan DPC punya tanggung jawab untuk menghadirkan watak pemimpin negarawan yang berjuang untuk bangsa dan negara bukan kepentingan pribadi.
“PDIP menjadi pelopor. Dalam rangka pilkada, kami siapkan calon sebaik-baiknya,” kata Hasto.
Di tempat yang sama, Ketua DPD PDIP Papua John Wempi Wattipo menargetkan tujuh kemenangan dari sembilan pilkada di Papua 2020.
“Dari sembilan ini, targetnya ada tujuh kabupaten. Yakni, Supiori, Waropen, Nabire, Mamberamo Raya, Yalimo, Boven Digoel, dan Asmat,” kata John.
DPD PDIP Papua harus mengikuti dan menjalankan apa pun yang diputuskan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
“Apa pun yang diputuskan, kami siap kawal untuk memenangkan tujuh dari sembilan yang jadi target kami,” kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu. [CHA]