Koran Sulindo – Perayaan HUT ke-48 PDI Perjuangan mengangkat tema Indonesia Berkepribadian dalam Kebudayaan yang sarat dengan kegiatan kebudayaan.

Sejatinya, kata Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, kebudayaan tidak hanya membentuk jati diri bangsa, tetapi memiliki kebanggan dengan kebudayaan nasional menjadi landasan rasa percaya diri sebagai pilar jalan berdikari.

“Melalui pendidikan misalnya, bangsa Indonesia bisa memertajam kecerdasan, menggelorakan semangat, memerkukuh kemauan, dan memerhalus perasaan,” kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (6/2).

Menurut Hasto, dalam perspektif kebudayaan tersebut, seluruh strategi kebudayaan melalui  transformasi peradaban untuk kemajuan Indonesia tidak hanya dilakukan melalui pendidikan. Karenanya, perlu pemahaman terhadap kebudayaan nasional menjadi perhatian bagi seluruh anak bangsa.

“Karena itulah Badan Kebudayaan Nasional Partai akan menampilkan berbagai atraksi budaya. Dari wayang kulit, wayang holek, ludruk, lomba pantun dan puisi, hingga mengangkat cerita La Galigo dan lainnya akan ditampilkan dengan cara-cara yang menarik. Demikian halnya Srimulatan, stand up komedi dan limbukkan akan dihadirkan untuk menghibur rakyat di tengah pandemi Covid-19,” papar Hasto.

Dijelaskan Hasto, aspek kebudayaan yang sangat penting adalah perhatian terhadap lingkungan. Mengingat, pentingnya gerakan mencintai bumi melalui penghijauan, pembersihan sungai, dan memperbaiki ekosistem lingkungan adalah bagian dari nafas kehidupan bumi pertiwi.

“PDI Perjuangan melalui penghijauan ini akan dilakukan serentak,” ujar Hasto.

PDI Perjuangan, sambung Hasto, berkomitmen menampilkan berpolitik yang membumi, menyentuh hal yang paling elementer dalam politik: merawat kehidupan bumi seisinya. Disitulah hidup dan kehidupan rakyat akan dipastikan keberlangsungannya melalui lingkungan yang sehat, bersih, asri, dan berdaya guna.

“Partai mengajak seluruh pemuda pemudi Indonesia, kaun perempuan, tokoh masyarakat, pemerhati lingkungan, dan seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama perkuat kebudayaan melalui gerakan mencintai bumi,” pungkas Hasto. [CHA]