Ilustrasi/Istimewa

Koran Sulindo – Kantor PDI Perjuangan adalah rumah rakyat, sekaligus pusat penggemblengan kader dan pusat kebudayaan bagi partai dalam membangun relasi dengan rakyat.

“Sebagai rumah rakyat, kantor ini dibuka kepada masyarakat untuk berbagai keperluan rakyat, mulai dari kaderisasi, untuk keperluan rapat ibu-ibu PKK, sampai pemberdayaan ekonomi rakyat dengan adanya warung di halaman kantor,” kata Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, saat meresmikan kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lamongan, di Lamongan, Jawa Timur, Minggu (18/11/2018).

Kantor baru DPC PDI Perjuangan terletak di Jalan Kusuma Bangsa, Gang Kertanegara II, Tumenggungan, Kabupaten Lamongan. Gedung baru bercat merah dan putih berlantai dua itu terletak dekat dengan perumahan masyarakat. Peresmian kantor ditandai dengan pengguntingan rangkaian bunga melati dan meninjau ruangan-ruangan di dalam kantor.

Tampak hadir antara lain Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, Ketua DPD PDI Perjuangan Jawa Timur Siti Oentari, Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Lamongan Reso Supranoto, Bupati Lamongan Fadeli, serta pengurus DPC PDI Perjuangan Lamongan dan para kader.

Menurut Hasto, keberadaan kantor partai adalah cerminan konsistensi PDI Perjuangan sebagai partai pelopor yang terus memperkuat manajemen kepartaian, khususnya sebagai partai modern dengan roh kerakyatan.

“Sebagai partai yang modern secara organisasional, PDIP memang terus membangun berbagai kantor partai dan semua kantor itu bukanlah milik pribadi, namun atas nama DPP PDI Perjuangan,” katanya.

Semua aset partai yang telah diinventarisasi akan menjadi aset permanen partai yang tak bisa dipindahfungsikan. Dengan aset tetap ini, menunjukkan bahwa PDIP adalah partai yang akan tetap hidup bersama rakyat.

“Kami akan terus membangun kantor. Minggu depan, di Kabupaten Kulonprogo juga akan kami resmikan,” kata Hasto.

Jadikan Pemilu 2019 Momentum Emas

Sebelumnya, Hasto berharap semua kader tidak melepaskan momentum emas (golden momentum) pemilu 2019, untuk menciptakan sejarah, guna memastikan  sebagai parpol pertama yang memenangkan pemilu dua kali berturut-turut.

Hal itu disampaikan Hasto saat safari kebangsaan di hadapan lebih dari seribuan anggota partai di Kantor DPC PDIP Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).

Ketua Umum Megawati Soekarnoputri sudah mengeluarkan perintah harian untuk memenangkan pasangan nomor urut 01 Jokowi-KH Ma’ruf Amin dan Pemilu Legislatif 2019. Setelah pemilu 1999, tak pernah ada parpol yang memenangkan pemilu secara berturut. PDI Perjuangan memiliki peluang karena jadi pemenang di pemilu 2014.

“Dengan perintah harian ini maka kita sangat jelas, kita tidak boleh ragu-ragu lagi. Ini adalah golden momentum kita, kesempatan kita untuk membuat sejarah kepartaian,” kata Hasto.

Selain itu, memenangkan pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) 2019 secara serentak menjadi penting karena pembangunan ke depan akan lebih masif dan efektif.

Hasto menceritakan pengalaman di 2014, saat Jokowi-JK menang di Pilpres, namun tak mayoritas di parlemen. Sehingga Jokowi butuh 1,5 tahun dari pemerintahannya untuk melakukan konsolidasi politik.

Kini, koalisi parpol pendukung Jokowi-JK sudah lebih banyak. Sehingga kemungkinan besar parlemen ke depan akan dikuasai secara mayoritas. Dengan begitu, Pemerintahan Jokowi-KH Ma’ruf Amin ke depan tidak hanya kuat karena legitimasi rakyat. Namun juga kuat karena dukungan mayoritas di parlemen.

“Dengan pemerintahan yang kuat, maka efektivitas pembangunan, percepatan dalam pembangunan akan berlangsung jauh lebih hebat, lebih hebat, dari 4 tahun yang dilakukan Pak Jokowi saat ini,” kata Hasto.

DPP PDI Perjuangan memulai kondolisasi pertama dengan DPC PDIP Kabupaten Bekasi dan DPD PDIP Jawa Barat dalam rangkaian Safari Kebangsaan. Sambutan hangat diberikan kepada rombongan DPP yang dipimpin Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Bidang Organisasi PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat, saat memasuki kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bekasi, Sabtu (17/11/2018).

Ilustrasi/Istimewa

Hadir menyambut rombongan DPP antara lain Ketua DPD PDIP Jabar Tubagus Hasanuddin, Bendahara DPD PDIP Jawa Barat Waras Wasisto, Ketua DPC PDIP Soleman, anggota DPR Fraksi PDIP Risa Mariska, Daniel Lumban Tobing, dan para kader partai besutan Megawati Soekarnoputri itu.

Dalam kesempatan itu, Hasto didaulat menyampaikan perintah harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kepada para seluruh kader. DPC Kabupaten Bekasi menjadi lokasi pertama dibacakannya perintah harian dari putri Proklamator RI Bung Karno itu.

Hasto mengatakan, perintah harian itu demi tanggung jawab untuk mengemban kepercayaan dan amanat rakyat, mewujudkan Indonesia yang berdaulat di bidang politik, berdiri diatas kaki sendiri di bidang ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan.

Pertama, selalu berjuang menjaga dan membumikan Pancasila, UUD 45, NKRI dan kebhinekaan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, berjuang dengan sepenuh hati memenangkan PDI Perjuangan dan pasangan Jokowi-KH Maruf Amin dalam pileg dan pilpres yang dilakukan serentak nasional pada 17 April 2019 mendatang.

Ketiga, terus meningkatkan kerja sama, soliditas, dan kekompakan tiga pilar partai.

Keempat, mengedepankan strategi gotong royong sebagai manifestasi ideologi partai dalam perjuangan memenangkan pileg maupun pilpres serentak nasional 2019.

Kelima, menjaga martabat partai dan mengedepankan kepentingan partai diatas kepentingan individu maupun kelompok. Perintah harian itu ditandatangani Megawati 15 November 2019.

Kader PDI Perjuangan menyatakan kesanggupannya menjalankan perintah harian dari ketum. Hasto menegaskan bahwa perintah dari ketum sudah jelas, dan harus dijalankan dengan penuh komitmen.

Ia menambahkan dengan memenangkan pileg dan pilpres, terlebih dengan dukungan partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK), maka pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin tidak hanya kuat karena mendapat dukungan dan legitimasi rakyat.

“Tapi juga kuat karena dukungan mayoritas parlemen. Dengan demikian stabilitas pemerintahan, kecepatan melaksanakan pembangunan jauh lebih hebat dari empat tahun yang sudah dilakukan Presiden Jokowi,” kata Hasto.

Hasto menegaskan, partai-partai yang tergabung dalam koalisi punya tanggung jawab melaksanakan keputusan Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf yang merekomendasikan setiap KIK wajib menggerakkan teritorialnya bagi kemenangan pasangan calon nomor urut 01.

Goyang Karawang

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP Djarot Saiful Hidayat menggoyang Karawang dengan joget “Jokowi 1 Kali Lagi” di halaman kantor DPC PDI Perjuangan, Kabupaten Karawang, Sabtu (17/11/2018).

Kehadiran Hasto beserta jajarannya adalah bagian dari Safari Kebangsaan PDI Perjuangan. Sebelumnya, rombongan itu lebih dulu singgah di Kabupaten Bekasi.

Goyang “Jokowi 1 Kali Lagi” dilakukan bersama-sama. Hasto dan Djarot bergoyang di atas panggung, sementara lebih dari seribu kader partai ikut bergoyang di luar panggung. Lagu yang mengiringi adalah lagu ‘Ayo Pilih Jokowi (Satu Kali Lagi)’ yang dinyanyikan Sandrina.

Semuanya asyik bergoyang sambil mengepalkan 1 jempol jari, simbol pasangan nomor urut 01, Jokowi-KH Ma’ruf Amin. Hasto dan Djarot tak canggung dan turut larut bergoyang bersama-sama.

Usai bergoyang, Hasto menyampaikan salam dari Ketua Umum Megawati Soekarnoputri dan Presiden RI Joko Widodo.

“Salam dari Ibu Megawati dan Pak Jokowi, kader terbaik PDI Perjuangan,” kata Hasto.

Selanjutnya, Hasto membacakan surat berisi Perintah Harian Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

Ada beberapa poin perintah partai itu. Yakni selalu berjuang menjaga dan membumikan Pancasila, UUD 45, NKRI dan kebhinekaan Indonesia dalam seluruh aspek kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kedua, berjuang dengan sepenuh hati memenangkan PDI Perjuangan dan pasangan Jokowi-KH Maruf Amin dalam pileg dan pilpres.

Ketiga, meningkatkan kerja sama, soliditas, dan kekompakan tiga pilar partai. Keempat, mengedepankan strategi gotong royong. Dan Kelima, menjaga martabat partai dan mengedepankan kepentingan partai di atas kepentingan individu maupun kelompok.

Kata Hasto, perintah itu harus dilaksanakan dimana semua kader partai harus bergerak ke bawah, bersama dengan rakyat.

“Tak boleh caleg saling bertengkar untuk menyatakan saya yang terbaik. Karena yang kita menangkan adalah PDI Perjuangan dan Pak Jokowi-Kiai Ma’ruf,” kata Hasto.

Indramayu

Setelah itu Hasto dan rombongan meneruskan safari kebangsaan ke Indramayu, Jawa Barat. Survei sejumlah lembaga menempatkan PDI Perjuangan berada pada posisi pertama sebagai pemenang Pemilu 2019.

Hasto mengatakan berdasar survei terakhir, elektabilitas partai berlambang banteng moncong putih itu menembus angka 29, 9 persen. Namun, Hasto mengingatkan, jangan sampai terlena dengan hasil survei yang selalu menempatkan partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu di posisi teratas.

“Tidak boleh lengah dengan hasil survei,” tegas Hasto saat Rapat Konsolidasi Pemenangan Pileg dan Pilpres 2019 DPC PDI Perjuangan Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (17/11/2018).

Dalam rangkaian Safari Kebangsaan PDI Perjuangan untuk pemenangan Pileg dan Pilpres 2019, itu Hasto didampingi Ketua DPP Bidang Organisasi Djarot Saiful Hidayat dan perwakilan sayap partai.

Hasto mengimbau, kader di semua tingkatan harus solid. Tidak boleh berselisih paham dalam melakukan perjuangan. Termasuk ketika berupaya meraih kursi dan memenangkan pilpres.

“Sejatinya satu saudara perjuangan, satu saudara se-ideologi,” katanya.

Hasto melanjutkan, sebagai partai politik harus bisa menjadi satu kesatuan gerak. Yakni memenangkan PDI Perjuangan di Pileg 2019 dan Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin di Pilpres 2019.

Menurut Hasto, hal itu juga sebagaimana lima butir isi perintah harian dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Perintah harian kembali menegaskan partai tidak boleh ada keraguan mana lebih penting pileg atau pilpres. Dua-duanya penting bagai kepingan mata uang,” katanya.

Kerja kepartaian harus menunjukkan kekompakan partai dari Sabang sampai Merauke.

“Kerja bersama rakyat adalah jati diri PDIP,” katanya.

Hasto mendorong para kader menyosialisasikan keberhasilan Presiden Jokowi dalam melakukan pembangunan. Menurut Hasto, keberhasilan Jokowi sungguh sangat luar biasa, sampai-sampai orang menganggap itu hal biasa. “Kebijakan untuk perempuan luar biasa. Jaminan kesehatan melebihi Obama Care. Jokowi bangun infrastruktur. Jangan lihat fisiknya, tapi konektivitas, menyambungkan antardaerah,” kata Hasto. [CHA/DAS]