Hari Matematika: Merayakan Kejeniusan Srinivasa Ramanujan

Srinivasa Ramanujan pada tahun 1913 (Wikipedia)

Matematika, sebagian dari kita mungkin langsung terbayang rumus-rumus kompleks dan angka-angka tanpa ujung. Namun, di balik semua itu, matematika adalah bahasa universal yang menjembatani ilmu pengetahuan dan seni, menghadirkan harmoni dalam logika dan pola.

Di dunia yang penuh misteri angka ini, ada nama-nama besar yang telah membawa pencerahan luar biasa, salah satunya adalah Srinivasa Ramanujan.

Dalam perjalanan hidupnya yang singkat, Ramanujan menunjukkan bahwa kejeniusan bisa lahir bahkan di tengah keterbatasan. Perjuangan dan kontribusinya dalam teori bilangan serta karya-karya matematikanya yang mendalam, menginspirasi dunia hingga kini.

Melansir laman National Today, tepat pada tanggal 22 Desember, India merayakan Hari Matematika Nasional untuk mengenang jejak luar biasa yang ia tinggalkan, sekaligus mengingatkan kita bahwa matematika lebih dari sekadar angka, Ia adalah kisah tentang semangat, dedikasi, dan keajaiban pikiran manusia.

Mari kita eksplorasi lebih jauh bagaimana Ramanujan, dengan bakat dan ketekunannya, mengubah dunia matematika dan meninggalkan warisan yang tak lekang oleh waktu.

Awal Kehidupan Ramanujan

Setiap tanggal 22 Desember, India memperingati Hari Matematika Nasional sebagai penghormatan terhadap salah satu matematikawan terhebat dalam sejarah, Srinivasa Ramanujan.

Hari ini bukan hanya untuk mengenang ulang tahun kelahiran Ramanujan, tetapi juga untuk mengapresiasi kontribusinya yang luar biasa dalam bidang matematika, khususnya teori bilangan. Kejeniusan Ramanujan sering disejajarkan dengan tokoh legendaris seperti Euler dan Jacobi dari abad ke-18 dan ke-19.

Srinivasa Ramanujan lahir pada tahun 1887 di Erode, Tamil Nadu, dalam keluarga Brahmana Iyengar. Sejak usia muda, ia menunjukkan bakat luar biasa dalam matematika.

Pada usia 12 tahun, meskipun tidak memiliki pendidikan formal yang memadai, ia menguasai trigonometri dan bahkan mengembangkan teorema-teorema baru. Namun, perjalanannya dalam dunia pendidikan tidaklah mulus.

Setelah lulus dari sekolah menengah pada tahun 1904, Ramanujan gagal mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan studi di Government Arts College, Kumbakonam, karena kurangnya kemampuan di mata pelajaran selain matematika.

Pada usia 14 tahun, Ramanujan mencoba peruntungan di Pachaiyappa’s College, Madras, namun kembali menemui kendala yang sama. Tanpa gelar formal, ia hidup dalam kemiskinan tetapi terus melakukan penelitian independen dalam matematika. Ketekunannya membuahkan hasil; karyanya mulai menarik perhatian komunitas matematikawan di Chennai.

Terobosan dan Pengakuan

Pada tahun 1912, dengan bantuan Ramaswamy Iyer, pendiri Indian Mathematical Society, Ramanujan mendapat pekerjaan sebagai juru tulis di Madras Port Trust. Setahun kemudian, ia mulai mengirimkan hasil penelitiannya ke matematikawan terkenal di Inggris. Salah satu suratnya sampai ke tangan GH Hardy, seorang matematikawan di Cambridge, yang langsung terkesan dengan kejeniusan Ramanujan.

Pada tahun 1914, Ramanujan pergi ke Inggris atas undangan Hardy dan menjadi mahasiswa di Trinity College, Cambridge. Selama masa studinya, ia membuat berbagai kontribusi penting dalam teori bilangan, fungsi partisi, dan banyak bidang lainnya.

Pengakuan atas prestasinya datang pada tahun 1917 ketika ia terpilih menjadi anggota London Mathematical Society, dan pada tahun 1918 ia menjadi Fellow Royal Society, salah satu penghargaan tertinggi di bidang sains.

Sayangnya, kesehatan Ramanujan memburuk karena kesulitan beradaptasi dengan pola makan di Inggris. Ia kembali ke India pada tahun 1919 dan meninggal setahun kemudian pada usia 32 tahun.

Meski hidupnya singkat, warisannya tetap hidup melalui tiga buku catatan yang berisi ribuan teorema dan hasil matematika yang belum sepenuhnya dieksplorasi hingga saat ini.

Hari Matematika Nasional

Pada tahun 2012, mantan Perdana Menteri India, Manmohan Singh, menetapkan tanggal 22 Desember sebagai Hari Matematika Nasional. Hari ini dirayakan dengan berbagai kegiatan pendidikan di sekolah-sekolah dan universitas di seluruh India, untuk menginspirasi generasi muda mencintai matematika seperti Ramanujan.

Pada tahun 2017, peringatan Hari Matematika Nasional semakin bermakna dengan pembukaan Taman Matematika Ramanujan di Kuppam, Andhra Pradesh. Tempat ini menjadi simbol dedikasi India terhadap pendidikan matematika dan penghormatan kepada Ramanujan. Tidak hanya di India, matematikawan dan pecinta matematika di seluruh dunia juga mengenang Ramanujan sebagai inspirasi abadi.

Kisah Srinivasa Ramanujan adalah bukti bahwa kejeniusan dan semangat tidak mengenal batas. Meskipun berasal dari latar belakang yang penuh keterbatasan, ia berhasil memberikan kontribusi yang berdampak hingga ke level global.

Hari Matematika Nasional di India bukan hanya tentang mengenang masa lalu, tetapi juga mendorong generasi muda untuk bermimpi besar dan menjadikan matematika sebagai jalan untuk memahami keindahan dunia. [UN]