Hari Ini 17 Provinsi, 39 Kota, dan 115 Kabupaten Memilih Para Pemimpinnya

Ilustrasi

Koran Sulindo – Hari ini sebanyak 17 provinsi, 39 kota, dan 115 kabupaten di Indonesia melaksanakan pemungutan suara pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak memilih para pemimpinnya untuk periode lima tahun ke depan.

Berdasar data Komisi Pemilihan Umum (KPU), total jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) untuk Pilkada serentak 2018 ini sebanyak 152.067.680

Pemerintah menetapkan hari ini sebagai hari libur nasional supaya warga negara bisa menggunakan hak pilihnya.

Sementara itu ke-17 provinsi itu adalah Sumatera Utara, Riau, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku, Papua, dan Maluku Utara.

Sedangkan ke-39 kota itu adalah Serang, Tangerang, Bengkulu, Gorontalo, Jambi, Bekasi, Cirebon, Sukabumi, Bandung, Banjar, Bogor, Tegal, Malang, Mojokerto, Probolinggo, Kediri, Madiun, Pontianak, Palangkaraya, Tarakan, Pangkal Pinang, Tanjung Pinang, Tual, Subulussalam, Bima, Palopo, Parepare, Makassar, Bau-bau, Kotamobagu, Sawahlunto, Padang Panjang, Pariaman, Padang, Lubuklinggau, Pagar Alam, Prabumulih, Palembang, dan Padang Sidempuan.

Adapun kabupaten yang terlibat hari ini adalah Aceh Selatan, Pidie Jaya, Padang Lawas Utara, Batu Bara, Padang Lawas, Langkat, Deli Serdang, Tapanuli Utara, Dairi, Indragiri Hilir, Merangin, Kerinci, Muara Enim, Empat Lawang, Banyuasin, Lahat, Ogan Komering Ilir, Tanggamus, Lampung Utara, Bangka Belitung, Purwakarta, Bandung Barat, Sumedang, Kuningan, Majalengka, Subang, Bogor, Garut, Cirebon, Ciamis, Banyumas, Temanggung, Kudus, Karanganyar, dan Tegal.

Selain itu ada kabupaten Magelang, Probolinggo, Sampang, Bangkalan, Bojonegoro, Nganjuk, Pamekasan, Tulungagung, Pasuruan, Magetan, Madiun, Lumajang, Bondowoso, Jombang, Tangerang, Lebak, Gianyar, Klungkung, Lombok Timur, Lombok Barat, Sikka, Sumba Tengah, Kab Nagekeo, Rote Ndao, Manggarai Timur, Timor Tengah Selatan, Alor, Kupang, Ende, Sumba Barat Daya, Kayong Utara, Sanggau, Kubu Raya, Pontianak, Kapuas, Sukamara, Lamandau, Seruyan, Katingan, Pulang Pisau, Murung Raya, dan Barito Timur.

Selanjutnya Barito Utara, Gunung Mas, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, Tabalong, Panajam Pasut, Minahasa, Bolmong Utara, Sitaro, Minahasa Tenggara, Kepulauan Talaud, Morowali, Parigi Moutong, Donggala, Bone, Sinjai, Bantaeng, Enrekang, Sidenreng Rappang, Jeneponto, Luwu, Pinrang, Kolaka, Gorontalo Utara, Mamasa, Polewali Mandar, Maluku Tenggara, Membramo Tengah, Paniai, Puncak, Deiyai, Jayawijaya, Biak Numfor, dan Mimika.

Jumlah Pasangan Calon

Pada Pilkada Serentak 2018 ada 16 daerah yang memiliki pasangan calon tunggal, naik 6 kali lipat dari pilkada serentak 2015 yang hanya memiliki 3 pasangan calon tunggal. Ke-16 daerah itu adalah Deli Serdang, Minahasa Tenggara, Padang Lawas Utara, Enrekang, Kota Prabumulih, Kota Makassar, Pasuruan, Mamasa, Lebak, Mamberamo Tengah, Tangerang, Puncak, Kota Tangerang, Jayawijaya, Tapin, dan Bone.

Sementara jumlah pasangan calon yang mendaftar pada Pilkada serentak kali ini sebanyak 581 pasangan calon (paslon), namun yang diterima pendaftarannya 568 paslon, dengan rincian 47 di tingkat provinsi dan 521 paslon di tingkat kabupaten dan kota.

Dari 568 paslon itu, sebanyak 441 paslon diusung partai politik dan 127 merupakan paslon perseorangan. Dari seluruh calon kepala daerah dan wakilnya yang berjumlah 1136, sebanyak 1035 adalah laki-laki dan 101 perempuan.

Jumlah pemilih dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang sudah tercantum untuk Pilkada di 171 daerah adalah 152.067.680 pemilih, dengan rincian 75.981.053 berjenis kelamin laki-laki atau sebesar 49,96%, dan 76.088.777 atau 50,04%  pemilih adalah perempuan, serta 556.741 atau 0,37% adalah penyandang disabilitas.

Dalam gelaran kali ini, KPU menyalurkan logistik untuk tingkat pemilihan provinsi berupa 22.374 kotak suara, 150.505.016 lembar surat suara, 714.546 botol tinta sidik jari, 8.619.705 keping segel, dan 1.429.092, serta 22.374 unit bilik suara untuk seluruh Indonesia.

Pilkada ini digelar di 387.598 Tempat Pemungutan Suara (TPS) di seluruh Indonesia dengan 2.713.186 orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).

Provinsi dengan Pemilih Terbanyak

Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi yang memiliki jumlah DPT terbesar, sedangkan jumlah DPT terkecil terdapat di Provinsi Kalimantan Utara.

Berdasarkan jumlah DPT hasil pleno Pilkada 2018 yang dirilis KPU, DPT tertinggi pertama terdapat di Provinsi Jawa Barat, dengan jumlah DPT 31.730.042 pemilih. Terdiri atas 15.784.543 pemilih perempuan, 15.945.499 pemilih laki-laki dengan jumlah TPS 74.954.

Tertinggi kedua adalah Provinsi Jawa Timur, dengan jumlah DPT 30.155.719 pemilih. Terbagi menjadi jumlah pemilih perempuan sebanyak 15.315.366 pemilih dan jumlah pemilih laki-laki 14.840.353. Jumlah TPS 67.644.

Tertinggi ketiga Provinsi Jawa Tengah, dengan jumlah DPT 27.068.500 pemilih. Dengan total perempuan sebanyak 13.589.496 pemilih, jumlah pemilih laki-laki 13.479.004, dan 63.973 jumlah TPS.

Provinsi dengan jumlah DPT tertinggi keempat adalah Provinsi Sumatera Utara, dengan total DPT 9.050.622 pemilih. Terdiri atas jumlah pemilih perempuan 4.566.639, jumlah pemilih laki-laki 4.483.983, dan jumlah TPS sebanyak 27.478.

Jumlah DPT tertinggi kelima adalah Sulawesi Selatan, dengan total DPT 6.022.987 pemilih. Terbagi menjadi 3.100.746 pemilih perempuan, 2.922.241 pemilih laki-laki, dengan jumlah TPS sebanyak 17.140.

Daerah-daerah Rawan

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menyatakan dalam pilkada serentak ini terdapat kerawanan, yaitu sebagai segala hal yang berpotensi mengganggu atau menghambat proses pemilu yang demokratis. Kerawanan ini dilihat Bawaslu dari berbagai variabel, seperti tantangan geografis, kekerasan terhadap pemilih, konflik antar peserta, netralitas penyelenggara, kasus hukum dan lain sebagainya.

Kementerian Dalam Negeri menyatakan sejumlah daerah yang dianggap paling rawan selama Pilkada, merujuk pada hasil penelitian Bawaslu.

Yang pertama adalah adalah Papua. Provinsi paling timur Indonesia ini kerap kali masuk dalam daftar daerah rawan saat penyelenggaraan Pilkada. Berdasarkan data Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), sejak 2010 sampai 2014, sebanyak 71 warga tewas saat perhelatan pesta demokrasi di berbagai kabupaten di Papua.

Wilayah rawan kedua adalah Sumatera Utara, karena hanya memiliki dua pasangan calon gubernur-wakil gubernur. Kepolisian Republik Indonesia juga menjadikan Sumut sebagai satu dari lima daerah rawan, karena salah satu daerah paling padat penduduk di Indonesia. Penduduk Sumut terkini sekitar 14 juta jiwa.

Kalimantan Barat adalah daerah rawan lainnya karena potensi konflik berbau SARA. Pada pemilihan gubernur dan wakil gubernur hari ini terdapat 3 kandidat yang bersaing, yang berasal dari latar belakang dan pengalaman politik berbeda.

Daerah rawan berikutnya adalah Sulawesi Selatan, selain karena karakteristik warganya yang dinilai keras, masuknya provinsi ini dalam daftar daerah rawan juga karena di Kota Makassar hanya ada satu pasangan calon yang melawan kotak kosong.

Jawa Timur juga rawan karena hanya mempertandingkan dua pasangan calon, di provinsi dengan jumlah penduduk besar.

Walau cenderung homogen, potensi konflik di bagian timur pulau Jawa ini tinggi karena dalam berbagai survei selisih suara akan tipis dan bahkan di bawah margin error. [DAS]