Hardiknas 2024: Momentum Nadiem Anwar Makarim Pamit Dan Titipkan Merdeka Belajar

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (MENDIKBUDRISTEK), Nadiem Anwar Makarim saat menyampaikan Pidato di Acara Peringatan Hardiknas 2024. (foto: youtube.com/Kemendikbud)

Setiap tahunnya, Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) diawali dengan upacara peringatan yang dilaksanakan oleh seluruh lembaga pendidikan, mulai dari tingkat sekolah, perguruan tinggi, hingga pemerintah daerah dan nasional.

Pelaksanaan upacara ini diatur sesuai pedoman yang telah diumumkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Pada tahun 2024, upacara Hardiknas diselenggarakan secara luring pada Kamis, 2 Mei 2024, dimulai pukul 07.30 waktu setempat.

Mengusung tema “Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar”, Hardiknas 2024 menjadi momen yang istimewa karena merupakan tahun kelima bagi Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, dalam mengawal pendidikan di Indonesia.

Sebagai pemimpin gerakan “Merdeka Belajar”, Nadiem resmi dilantik sebagai Menteri Pendidikan pada 23 Oktober 2019, dan masa jabatannya akan berakhir pada tahun yang sama dengan Hardiknas 2024.

Kebijakan “Merdeka Belajar” yang dicanangkan oleh Nadiem bertujuan untuk mengatasi keterbatasan yang dihadapi oleh para pelajar di Indonesia. Dalam pidatonya pada upacara Hardiknas 2024, Nadiem mengungkapkan pengalamannya selama lima tahun memimpin gerakan tersebut.

“Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia,” ujar Nadiem.

Nadiem juga mengakui bahwa mengubah sistem pendidikan yang besar bukanlah hal yang mudah. Tantangan dan perjuangan harus dihadapi, terutama dalam mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Namun, pandemi COVID-19 menjadi ujian tersendiri yang tak terduga.

“Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat,” lanjutnya.

Di tahun terakhir masa jabatannya sebagai Mendikbudristek, Nadiem menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung gerakan Merdeka Belajar. Ia juga menitipkan harapan agar gerakan ini dapat terus dilanjutkan.

“Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan,” tandas Nadiem.

Melansir laman Kemendikbudristek, berikut ini isi teks pidato lengkap MenteriNadiem Mkarim pada upacara Hari Pendidikan Nasional 2024:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu

Saudara saudariku sebangsa dan setanah air,

Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan kami di Kemendikbudristek. Menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar semakin menyadarkan kami tentang tantangan dan kesempatan yang kita miliki untuk memajukan pendidikan Indonesia.

Bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar. Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan.

Kemudian, ketika langkah kita mulai serempak, kita dihadapkan dengan tantangan yang tak pernah terbayangkan yakni pandemi. Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat.

Ombak kencang dan karang tinggi sudah kita lewati bersama. Kini, kita sudah mulai merasakan perubahan terjadi di sekitar kita, digerakkan bersama-sama dengan langkah yang serempak dan serentak. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.

Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya.

Kita sudah menyaksikan lagi para mahasiswa yang siap berkarya dan berkontribusi karena ruang untuk belajar tidak lagi terbatas di dalam kampus. Dan kita sudah merayakan lagi semarak karya-karya yang kreatif karena seniman dan pelaku budaya terus didukung untuk berekspresi.

Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh. Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus diteruskan sebagai gerakan yang berkelanjutan. Semua yang sudah kita upayakan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan.

Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian saya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar. Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan.

Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar.

Terima kasih,

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Om shanti, shanti, shanti, om,
Namo buddhaya,
Rahayu

Jakarta, 2 Mei 2024
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi

Nadiem Anwar Makarim

Hardiknas 2024 bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga menjadi panggilan untuk terus mendorong reformasi pendidikan menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif bagi seluruh anak bangsa. (UN)