Hanukkah: Perayaan Cahaya Umat Yahudi yang Sarat Makna

Ilustrasi Hanukkah. (sumber: NPR)

Bulan Desember terkenal dengan perayaan Natal, namun tahukah kalian bahwa Bulan Desember juga merupakan bulan perayaan untuk umat Yahudi, perayaan ini bernama Hanukkah. Hanukkah, juga dikenal sebagai Festival Cahaya, adalah salah satu perayaan penting bagi umat Yahudi yang dirayakan selama delapan hari.

Tradisi ini tidak hanya dipenuhi dengan makna spiritual tetapi juga sejarah yang kaya, yang membuatnya menjadi salah satu momen paling berkesan dalam kalender Yahudi.

Hanukkah pada tahun ini dimulai pada tanggal 25 Desember 2024 dan akan berahir di pada tanggal 2 Januari 2025 mendatang. Berikut adalah penjelasan mengenai sejarah, tradisi, dan makna Hanukkah bagi umat Yahudi.

Sejarah Hanukkah

Hanukkah memperingati keajaiban yang terjadi pada abad ke-2 SM, ketika pasukan Yahudi yang dipimpin oleh Yudas Makabe berhasil merebut kembali Bait Suci di Yerusalem dari kekuasaan Yunani-Suriah. Ketika mereka hendak menyalakan menorah (kandil tujuh cabang) di Bait Suci, mereka hanya menemukan minyak zaitun murni yang cukup untuk satu hari. Namun, secara ajaib, minyak tersebut terus menyala selama delapan hari, memberikan waktu bagi mereka untuk memproduksi minyak baru.

Kejadian ini menjadi simbol keajaiban dan kekuatan iman dalam tradisi Yahudi. Kata “Hanukkah” sendiri berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “dedikasi,” mengacu pada dedikasi kembali Bait Suci setelah pembebasan.

Tradisi Hanukkah

Selama Hanukkah, umat Yahudi menyalakan menorah khusus yang disebut hanukiah. Hanukiah memiliki sembilan cabang: delapan untuk melambangkan delapan hari keajaiban dan satu cabang tambahan yang disebut “shamash,” yang digunakan untuk menyalakan lilin lainnya. Setiap malam, satu lilin tambahan dinyalakan hingga seluruh lilin menyala pada malam kedelapan.

Selain menyalakan lilin, ada beberapa tradisi lain yang dilakukan selama Hanukkah:

Permainan Dreidel: Dreidel adalah gasing empat sisi dengan huruf Ibrani yang masing-masing melambangkan frasa “Nes Gadol Haya Sham,” yang berarti “Keajaiban besar terjadi di sana.” Permainan ini dimainkan untuk mengenang masa ketika umat Yahudi harus menyembunyikan praktik keagamaan mereka dari penjajah Yunani.

Makanan Khas: Hidangan yang digoreng dalam minyak, seperti latkes (pancake kentang) dan sufganiyot (donat isi), menjadi bagian penting dari perayaan Hanukkah. Hidangan ini melambangkan keajaiban minyak yang berlangsung selama delapan hari.

Pemberian Hadiah: Dalam beberapa budaya Yahudi, pemberian hadiah kecil setiap malam menjadi bagian dari tradisi Hanukkah, terutama untuk anak-anak.

Makna Hanukkah

Dikutip dari berbagai sumber, Hanukkah memiliki makna yang mendalam bagi umat Yahudi di seluruh dunia. Selain memperingati keajaiban dan perjuangan untuk kebebasan beragama, Hanukkah juga menjadi momen untuk berkumpul bersama keluarga, memperkuat ikatan komunitas, dan merenungkan pentingnya cahaya di tengah kegelapan.

Dalam konteks modern, Hanukkah sering kali dilihat sebagai simbol harapan dan ketahanan, mengingatkan kita bahwa bahkan dalam situasi sulit, selalu ada cahaya yang bisa ditemukan. Sebagaimana dinyatakan oleh Rabbi Lord Jonathan Sacks, “Hanukkah mengajarkan kita bahwa satu lilin kecil bisa mengusir kegelapan, dan dengan menyalakan lilin, kita menyebarkan cahaya ke dunia.” [IQT]