Koransulindo.com – Mengamati keindahan tata surya dimalam hari akan terlihat lebih indah apabila kita berada ditempat tinggi dan minim cahaya. Apabila ingin lebih jelas mengamati bentuk dari jajaran bintang yang berada di luar angkasa kita tidak bisa hanya melihat dengan mata telanjang tetapi harus menggunakan alat bantu agar bisa lebih jelas melihat bentuk dari jajaran bintang maupun planet yang menemani bumi kita di tata surya sana.
Alat bantu untuk mengamati tata surya ini disebut dengan teleskop atau teropong bintang , tapi tahukan anda siapa penemu awal teleskop ini?
Hans Lipperhey atau Lippershey merupakan pembuat kacamata yang nantinya menjadi cikal bakal ditemukannya teleskop. Lelaki yang lahir pada 1570 di Wesel, Kekaisaran Romawi yang sekarang menjadi Jerman bagian barat dan menetap di Middelburg ibukota provinsi Zeeland yang sekarang menjadi Belanda pada tahun 1594 dan menjadi warga negara Zeeland pada tahun 1602. Pada saat di Zeeland inilah dirinya menjadi pembuat lensa untuk kacamata serta mendirikan toko. Lippershey menetap di Zeeland hingga ahir hayatnya pada 1619.
Penemuan Teleskop
Pada tahun 1608, Hans Lippershey dikenal karena catatantertulis paling awal tentang teleskop pembiasan dan paten yang diajukannya. Paten yang diajukannya pada tanggal 2 Oktober 1608 sempat ditolak oleh Jenderal Negara Belanda saat itu dengan instrumen yang bernama ”untuk melihat benda-benda yang jauh seolah-olah berada di dekatnya,” paten ini Ia daftarkan beberapa minggu sebelum paten milik Jacob Metius juga didaftarkan. Paten milik Lippershey gagal diterima karena klaim ada penemuan yang sama seperti penemuannya meskiipun Ia mendapat imbalan dari pemerintah belanda atas salinan desainnya.
Permohonan paten Lippershey disebutkan dalam laporan diplomatik tentang keduataan besar Siam kepada Negara Belanda oleh raja Siam, Ekathotsarot. Laporan tersebut berbunyi: Ambassades du Roy de Siam envoyé à l’Excellence du Prince Maurice, arrivé à La Haye le 10 September 1608 (Kedutaan Besar Raja Siam dikirim ke Yang Mulia Pangeran Maurice, tiba di Den Haag pada 10 September 1608).
Laporan yang diterbitakan pada Oktober 1608 ini didistribusikan keseluruh Eropa dan menginspirasi para ilmuan lain untuk meneliti dan mengembangkan eksperimen ini lebih dalam. Ilmuan seperti Paolo Sarpi dari Italia yang menerima laporan tersebut pada bulan November; Thomas Harriot dari Inggris yang menerima pada musim panas 1609; dan Galieo Galilei yang ahirnya menyempurnakan perangkat tersebut.
Nama teleskop sendiri baru ditemukan setelah tiga tahun penemuan ini ada oleh Giovanni Demisiani, sebelumnya penemuan ini bernama ”Kaca Perspektif Belanda” dengan tiga kali pembesaran atau 3X.
Ada banyak versi mengenai inspirasi yang mendasari terjadinya penemuan ini, salah satunya cerita mengenai Lippershey yang mengamati dengan lensa, dua anak yang sedang bermain di depan tokonya dan dia berkomentar bagaimana mereka dapat membuat baling-baling cuaca yang jauh, tampak lebih dekat saat dilihat melalui dua lensa. Versi lainya menceritakan bahwa Lippershey sebenarnya mencuri ide dari anak buahnya yang bekerja di bengkel pembuatan kacamata miliknnya.
Meskipun banyak versi tentang peneuan ini, namun yang pasti penemuan ini menjadikan ilmu pengetahuan semakin beekembang khususnya pada disiplin ilmu astronomi. Dengan penemuannya kita bisa mengamati tata surya yang sangat jauh dengan lebih jelas untuk dilihat. [IQT]