Pada Rabu, 6 Maret 2024, Gunung Ili Lewotolok yang terletak di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali memuntahkan letusan sebanyak 11 kali pada pukul 18:34 WITA. Kejadian ini disertai tinggi letusan mencapai 200-400 meter dengan warna asap yang dominan berupa putih dan kelabu. Gemuruh lemah hingga sedang turut menyertai letusan, menciptakan situasi yang memerlukan kewaspadaan tinggi.

Laporan yang diterima dari Petugas Pos Pengamatan Gunungapi Ili Lewotolok menyatakan bahwa gunung tersebut saat ini berstatus Level III Siaga. Oleh karena itu, masyarakat sekitar, termasuk pengunjung, pendaki, dan wisatawan, dihimbau untuk tidak memasuki dan menghindari melakukan aktivitas di dalam wilayah radius 2 km dari pusat aktivitas Gunung Ili Lewotolok.

Empat desa yang terletak di sekitar gunung, yaitu Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, Desa Todanara, dan Desa Jontona, juga diminta untuk tetap waspada terhadap potensi ancaman bahaya, khususnya dari guguran/longsoran lava dan awan panas yang mungkin terjadi dari bagian timur puncak atau kawah Gunung Ili Lewotolok.

Petugas memberikan imbauan kepada masyarakat untuk menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lainnya guna melindungi mata dan kulit. Hal ini bertujuan menghindari gangguan pernapasan, seperti Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), dan masalah kesehatan lainnya yang dapat disebabkan oleh abu vulkanik yang tersebar akibat letusan gunung.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok juga diimbau untuk selalu waspada terhadap potensi bahaya lahar, terutama pada saat musim hujan. Ancaman ini dapat meningkat ketika curah hujan meningkat, sehingga tindakan pencegahan dan persiapan menjadi sangat penting bagi keselamatan masyarakat. [UN]