Koran Sulindo – Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara mengirimkan bantuan logistik dan uang tunai bagi para korban bencana gempa bumi dan tsunami di Provinsi Sulawesi Tengah.
“Musibah yang terjadi di Sulteng adalah duka bersama,” kata Gubernur Olly Dondokambey, saat melepas tim, di Manado, Sulut, pekan lalu. Olly didampingi Wakil Gubernur Steven O.E. Kandouw dan Sekdaprov Edwin Silangen.
Selain bantuan berupa barang, Pemprov Sulut juga mengirimkan sebanyak 35 personil Taruna Siaga Bencana (Tagana) dan staf Dinsosda Sulut. 35 personel itu terbagi dalam 2 tim yang bertugas bergantian setiap minggu. Adapun tim yang pertama sudah diberangkatkan bersamaan dengan bantuan logistik.
Sulut juga mengirimkan forum Pria Kaum Bapa dibawah pimpinan Pdt Lucky yang berangkat bersama dengan tim yang membawa truk bantuan itu.
Gubernur Sulut mengajak segenap lapisan masyarakat Bumi Nyiur Melambai peduli kepada saudara saudara yang terkena musibah di provinsi tetangga itu dan menghimbau masyarakat Sulut untuk tetap waspada.
Selain bantuan logistik, tim Dinsosda Sulut juga membawa peralatan antara lain mobil rescue taktis, mobil dapur umum lapangan lengkap dengan perlengkapan di dalamnya, truk serbaguna, dan barang lainnya.
Di lokasi bencana, Tim Tagana dan staf Dinsosda Sulut akan bekerja untuk melayani pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, melakukan pendampingan dan layanan dukungan psikososial, melakukan perlindungan sosial pada kelompok-kelompok rentan yaitu lansia, anak-anak, ibu hamil dan penyandang disabilitas, melakukan evakuasi korban apabila dibutuhkan oleh instansi terkait.
Sementara itu bantuan dari masyarakat Sulut membludak. Bantuan itu sementara diserahkan ke BPBD yang akan berkoordinasi dengan Lanud Sri Manado untuk mengirim menggunakan pesawat Hercules. Tapi karena daya tampung pesawat hanya yang terbatas, maka beberapa barang akan diberangkatkan melalui kapal Pelni, ASDP, dan kapal dari Kementerian Kelautan dan perikanan.
Gubernur dan jajarannya juga menyempatkan menjemput dua jenazah atlet paralayang Sulut Glenn Mononutu dan Petra Mandagi.
Dihadapan anggota keluarga, Gubernur mengucapkan belasungkawa atas wafatnya kedua putra terbaik Sulut saat musibah gempa dan tsunami ketika mengikuti ajang kejuaraan paralayang di Palu, Sulawesi Tengah.
Gerak Cepat
Sebelumnya, Gubernur Olly langsung meninstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut bergerak ke Sulteng. Minggu (30/9/2018) siang tim BPBD Sulut dibawah pimpinan Kaban BPBD Joy Oroh langsung bergerak ke kota Palu melalui pelabuhan laut Amurang membawa bantuan logistik bagi masyarakat.
Tim RSUP Kandou juga langsung menuju Palu melalui Gorontalo. Tim itu terdiri atas dokter di bidang Spesialis Bedah Onkologi, Spesialis Bedah Tulang, Spesialis Anastesi, dan tim perawat. Tim dari Dinas Kesehatan Prov Sulut juga langsung berangkat ke lokasi bencana sambil membawa obat obatan.
Gubernur Olly juga menginstruksikan seluruh Bupati Walikota untuk waspada serta tetap siaga akan bencana alam yang bisa datang kapan saja. Instruksi ini diberikan karena juga terjadi erupsi gunung Soputan di Sulut.
Gubernur mengingatkan Kabupaten/Kota melakukan terobosan yang konkrit dalam membuat program kegiatan yang bermanfaat bagi mitigasi bencana di daerah masing-masing, mengingat Sulut termasuk daerah yang rentan bencana.
Gubernur meminta masyarakat tidak gampang mempercayai informasi yang beredar di media sosial baik dalam bentuk foto maupun video terkait suasana daerah Sulut pasca erupsi gunung Soputan. Seperti contoh informasi video erupsi gunung di Amerika Selatan yang beredar oleh orang tak bertanggungjawab disebarkan sebagai situasi erupsi Gunung Soputan.
“Semua informasi harus di cek kebenarannya dari pihak yang kredibel agar tidak tercipta informasi yang tidak benar, meresahkan hingga berdampak pada gangguan keamanan daerah,” kata Gubernur. [DAS]