Jakarta – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung menjenguk korban ledakan SMAN 72 Jakarta. Pramono berjanji akan bertanggung jawab terhadap para korban yang saat ini sedang di rawat di Rumah Sakit.
Pramono merasa berbelasungkawa atas kejadian yang menimpa siswa dan guru SMAN 72 Jakarta saat melaksanakan shalat Jum’at.
”Pemerintah DKI akan hadir untuk semua hal yang berkaitan dengan tanggungan di rumah sakit sepenuhnya akan menjadi tanggung jawab pemerintah DKI,” kata Pramono saat menjenguk korban di Rumah Sakit Cempaka Putih pada Jum’at (7/11).
Pramono juga meminta kepada Kepala Dinas Pendidikan, dan Dinas Kesehatan serta Walikota agar dapat menangani kejadian ini dengan baik.
Saat menjenguk korban, Pramono mengaku sempat mengobrol dengan beberapa korban dan menurut Pramono, para korban dalam keadaan sadar.
”saya ajak ngobrol semuanya dalam keadaan sadar. Memang ada satu yang lagi mau dioperasi,” ungkap Pramono.
Sebagai informasi, telah terjadi ledakan yang diduga berasal dari benda yang belum teridentifikasi di SMAN 72 Jakarta Utara pada Jum’at (7/11) siang.
Terjadi dua ledakan saat kejadian, ledakan pertama terjadi di mushola SMAN 72 Jakarta saat khotbah Jumat berlangsung, sekitar pukul 12.15 WIB. Sementara ledakan kedua terjadi di pintu belakang SMAN 72 Jakarta.
Aparat Kepolisian Sektor setempat bersama unit Jihandak (Penjinak Bahan Peledak) telah tiba di lokasi untuk melakukan olah TKP dan sterilisasi area.
Berdasarkan keterangan saksi yang merupakan guru matematika SMAN 72 Jakarta, Budi Laksono, kejadian bermula saat pelaksanaan shalat Jumat yang diikuti oleh para siswa dan guru.
Saat khotbah berlangsung, terdengar suara ledakan yang cukup keras dibarengi dengan kepulan asap tebal sehingga menimbulkan kepanikan.
Akibat kejadian tersebut, sejumlah siswa mengalami luka-luka. Para korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Cempaka Putih dan Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading.
Total ada 24 korban yang dilarikan ke Rumah Sakit Cempaka Putih dan 15 orang dibawa ke Puskesmas Kecamatan Kelapa Gading. [IQT]