Ilustrasi: Pesta Kesenian Bali 2017/Travistory

Koran Sulindo – Gubernur Bali, Wayan Koster, menggratiskan puluhan stand, baik yang dibangun permanen maupun tenda-tenda di arena Pesta Kesenian Bali (PKB) yang rutin digelar setiap tahun di Taman Budaya Provinsi Bali (Art Centre) Denpasar.

“Dengan digratiskannya stand untuk UMKM di arena PKB 2019 ini, saya minta semua peserta tetap menjaga ketertiban dan disiplin. Jaga nama baik PKB dan Bali secara umum agar tetap mulia dan kondusif, bersih, dan rapi,” kata Gubernur, di Bali, Senin (10/6/2019), melalui rilis media.

Menurut Koster, kebijakan menggratiskan stand itu untuk mendorong kemajuan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Gubernur berjanji terus memperbaiki bentuk kebijakan agar makin mengakomodasi UMKM lokal Bali.

“Format ke depan agar lebih banyak yang bisa ikut pameran, semuanya kebagian. Ini tentu melalui seleksi yang baik pula,” katanya.

Selama ini pendapatan dari penyewaan stand di PKB sangat kecil.

“Saya hitung tak sampai Rp 2 miliar. Jadi menurut saya, PKB ini bukan tempat untuk mencari uang, apalagi jika yang dibebankan adalah para peserta UMKM di Bali,” katanya.

Gubernur meminta para peserta pameran aktif membuka jaringan baru untuk memajukan usahanya.

“Nanti kita akan bantu semua perajin di Bali dalam membuka jaringan dan pasar, akses keluar daerah hingga ke negara lain, termasuk juga dengan membuat rumah desain industri kreatif branding Bali. Kita fasilitasi gratis,” katanya.

Pemerintah Provinsi akan terus melakukan dialog tentang apa-apa saja yang jadi kendala UMKM di Bali.

“Bahan baku, modal, pemasaran, atau apapun, kita akan carikan jalan keluarnya. Semua untuk memajukan dan menumbuhkan kekuatan ekonomi kerakyatan di Bali, itu cita-cita kami,” katanya.

PKB 2019 banyak diisi dengan materi yang baru, yang secara general akan lebih mengedepankan sekaa sebun dan seni tradisi Bali yang ada di desa-desa adat.

“Silahkan nanti lihat pawai pembukaannya, pasti akan beda suasananya. Begitu pula dengan materi seni yang dilombakan, akan banyak pembaharuan,” kata Koster.

PKB tahun ini akan diikuti oleh 304 peserta, meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 215 peserta. PKB berlangsung antara 15 Juni sampai 13 Juli 2019.

Pesta Kesenian Bali tahun ini mengambil tema “Bayu Pramana” yang berarti memuliakan sumber daya angin. Tema ini menjiwai seluruh isian kegiatan dalam Pesta Kesenian Bali, dari pawai, pergelaran, parade, lomba, pameran, sarasehan, maupun workshop.

Tema ini dimaknai sebagai kesadaran dalam memuliakan daya, energi, dan kekuatan unsur semesta, yakni: udara, angin, nafas, atau sebutan lain. Energi semesta ini menjadi fondasi peradaban Krama Bali dari masa ke masa, yang terpancar dalam segala aspek kehidupan sakala-niskala, dari peradaban pikir, cara hidup, sistem kepercayaan, hingga ke hal yang bersifat transenden. Konsep adiluhung ini hendaknya akan menjadi pemantik kreativitas berbasis tradisi Bali, yang kemudian dapat mengilhami generasi Bali masa kini untuk selalu mencintai kebudayaan leluhur untuk membangun karakter, jatidiri, dan kesejahteraan bersama. [Didit Sidarta]