Kota Suwon adalah ibukota dan kota terbesar dari provinsi Gyeonggi-do, Korea Selatan. Dengan jumlah penduduk lebih dari 1,4 juta dan luas kota 30 km, kota ini termasuk kota dengan kepadatan penduduk yang tinggi. Kota Suwon adalah kantor pusat dari raksasa teknologi Samsung dan mempunyai salah satu icon gedung tertinggi di Korea Selatan.
Dengan jumlah penduduk yang padat dan banyak yang berstatus ekonomi menengah ke atas, pelayanan kesehatan adalah suatu hal yang dianggap penting. Warga kota menuntut pelayanan kesehatan sebagai bagian dari kewajiban pemerintah kota. Selain tingkat pelayanan kesehatan yang sudah tinggi, waktu penanganan adalah faktor kritis apalagi dalam kondisi darurat.
Kondisi darurat bisa saja terjadi dalam suatu insiden kecelakaan seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran, bencana alam, kriminalitas atau kondisi medis akut seperti serangan jantung, kelahiran dan keracunan. Hal tersebut memerlukan penanganan yang cepat dari tim medis dengan peralatan yang lengkap. Penanganan pertama ini sangat menentukan tingkat pemulihan dan tingkat keparahan dari kondisi darurat tersebut.
Ilustrasinya pada api kecil yang membakar sofa rumah, dalam 5 menit sofa sudah menjadi bara api besar yang membakar satu ruangan. Dalam kondisi serangan jantung, setiap 5 menit darah tidak mengalir ke otak dan jaringan tubuh, akan mulai mematikan sel otak dan sel jaringan tersebut dan bisa mengakibatkan kelumpuhan. Sehingga sangat penting tim medis segera tiba dan menangani.
Padahal problemnya adalah kemacetan yang ditempuh oleh tim medis dalam ambulans yang berusaha bergerak cepat dari lokasi Rumah Sakit ke lokasi insiden. Begitu pula kemacetan yang ditempuh dari lokasi insiden ke Rumah Sakit.
Untuk itu kota Suwon mengerahkan kemampuan teknologi dalam memastikan bahwa kendaraan kedaruratan dalam penanganan kondisi darurat tidak terhambat oleh lampu lalu lintas dengan membangun sistem Emergency Greenlight, atau green traffic light for emergency. Sistem ini melacak secara realtime posisi kendaraan darurat tersebut dan kemudian memberikan prioritas lampu hijau dalam seluruh perjalanan kendaraan darurat tersebut. Sekalipun dalam kondisi kepadatan lalu lintas, sistem mampu menghitung dan mengatur supaya pada saat kendaraan darurat mendekati lampu lalu lintas, warna lampu menjadi hijau.
Secara teknis, setiap lampu lalu lintas di seluruh kota harus terhubung ke sistem terpusat, begitu pula seluruh kendaraan darurat harus terlacak dan terhubung dengan sistem terpusat atau command center. Warga yang membutuhkan pelayanan darurat atau yang melaporkan keadaan darurat juga harus mempunyai cara yang cepat dan efektif untuk mendapatkan dan melaporkan respon daruratnya. Sistem yang komprehensif ini tentunya rumit dan mahal, tetapi sebanding dengan kontribusi warga dalam membayar berbagai pajak dan ikut menjadi bagian dari kota Suwon.
Oleh : Emir Riza (Pengamat Teknologi Transportasi)
Artikel ini sebagai berbagi inisiatif teknologi transportasi internasional dalam lingkup kerjasama antar negara di regional Asia Pasifik.