Jika kita menyebut musik rock Indonesia nama God Bless ada di deret paling atas, merekalah ikon musik rock Indonesia. Kiprahnya selama 50 tahun terakhir hampir tidak tertandingi oleh grup musik yang lain.

God Bless dibentuk pada tahun 1973 di Jakarta oleh Ahmad Albar (vokal), Donny Fattah (gitar), Ian Antono (gitar), Jockie Soerjoprajogo (keyboard),  Fuad Hassan (bass), dan Coki Bollemeyer (drum). Grup musik ini sering dianggap sebagai pionir dalam pengembangan musik rock di Indonesia.

Sebagai grup band God Bless tentu mengalami bongkar pasang personel, ini menjadi proses atau riwayat hidup yang harus dilalui  selama 5 dekade.

God Bless terkenal karena musik mereka yang enerjik, lirik-lirik yang kuat, serta penampilan panggung yang memukau. Mereka telah menghasilkan berbagai lagu hits yang menjadi legendaris di Indonesia, seperti “Huma di Atas Bukit”, “Rumah Kita”, “Cermin”, dan banyak lagi. Musik mereka sering kali mencerminkan tema-tema sosial dan politik, membuat mereka menjadi salah satu suara yang berpengaruh dalam budaya populer Indonesia.

Selama perjalanan karir mereka, God Bless telah mengalami berbagai perubahan anggota dan hiatus, tetapi mereka selalu kembali dengan kekuatan penuh. Grup ini telah menerima berbagai penghargaan dan pengakuan atas kontribusi mereka terhadap industri musik Indonesia. Dengan dedikasi mereka terhadap musik rock dan pesan-pesan yang mereka sampaikan melalui lagu-lagu mereka, God Bless tetap menjadi salah satu grup musik paling dihormati dan diikuti di Indonesia hingga saat ini.

Ahmad Albar dianggap sebagai sosok ikonik dalam God Bless. Sebagai vokalis utama grup tersebut, Ahmad Albar tidak hanya dikenal karena suaranya yang kuat dan karismatik tetapi juga karena kontribusinya yang besar dalam membentuk identitas musik dan citra band tersebut. Ahmad Albar memiliki gaya vokal yang unik dan penuh emosi yang telah menjadi ciri khas dari suara God Bless.

Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun

Sebagai bentuk apresiasi atas konsistensi God Bless, Badan Layanan Umum Museum dan Cagar Budaya menggelar ‘Pameran Retrospektif God Bless 50 Tahun’, bertempat di Galeri Nasional Indonesia, Jakarta Pusat, 17 Februari hingga 1 Maret 2024.

Berbagai peralatan musik dan kostum panggung God Bless tahun 1970-an dipamerkan pada publik. Dipajang juga kliping pemberitaan, poster, kaset dan piringan hitam album group musik legendaris tersebut.

Achmad Albar sebagai vokalis dan sosok paling tenar di grup ini mengakui bersyukur, hingga kini ia bersama rekan-rekannya masih terus memberikan karya untuk pada pendengarnya.

“Ya bersyukur aja, di balik pergantian personel itu kita tetap berjalan terus. Tetap sampai ke 50 tahun itu juga suatu anugerah yang luar biasa buat God Bless,” ujar Achmad Albar di Galeri Nasional, (16/2/2024).

“Saya bersyukur sekali mereka punya perhatian khusus untuk musisi atau untuk grup Indonesia. Mudah-mudahan ke depannya akan lebih memperhatikan lagi,” kata Achmad Albar.

Hadirnya pameran Retrospeksi ini membuat Achmad Albar kembali mengenang perjuangan bersama rekan rekannya dulu. Sebab, di sini ditampilkan karya serta benda ikonik yang menemani perjalanan God Bless.

“Buat saya surprise juga, bisa ada barang-barang yang saya sendiri sudah lama sekali nggak lihat, dan sekarang dipamerkan di sini. Artinya kita masih punya yang menarik dari God Bless, semacam kostum, alat, atau apa itu juga turut dipamerkan,” ungkapnya.

“Mudah-mudahan ini akan memberi kepuasan untuk orang yang mungkin ingin lebih tahu lagi perjalanan God Bless dan juga dokumentasi dari God Bless. Mereka bisa hadir di sini,” ucap Achmad Albar.

God Bless telah merilis beberapa album studio, berikut album yang mereka rilis antara lain: “God Bless” (1975), “Cermin” (1976), “Semut Hitam” (1988), “Raksasa” (1992), “Apatis” (1994), “Langit Kelam” (2013)

Selain itu, mereka juga merilis beberapa album kompilasi, album live, dan rekaman singel. Di luar album God Bless Achmad Albar juga merilis solo album maupun duet dengan dengan penyanyi lain. [KS]