Glaukoma: Penyakit Mata yang Sering Terabaikan, tapi Berisiko Kebutaan

Ilustrasi glaukoma (IStock)

Mata adalah salah satu indra paling berharga yang memungkinkan kita melihat dunia dengan segala keindahannya. Namun, tanpa disadari, ada ancaman yang dapat merusak penglihatan secara permanen atau glaukoma. Penyakit ini sering disebut sebagai “pencuri penglihatan” karena berkembang secara perlahan tanpa gejala yang nyata hingga kerusakan yang terjadi tidak bisa diperbaiki.

Inilah alasan mengapa kesadaran tentang glaukoma menjadi sangat penting. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya penyakit ini, setiap tanggal 12 Maret, dunia memperingati Hari Glaukoma Sedunia sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran tentang glaukoma, sekelompok penyakit mata yang dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Peringatan ini merupakan bagian dari minggu kesadaran glaukoma yang bertujuan untuk memastikan deteksi dini sehingga pengobatan dapat dilakukan sebelum penyakit berkembang lebih parah. Apa saja penyebab seseorang mengidap glaukoma dan apa saja bahayanya? Mari kita telusuri lebih dalam melalui artikel ini.

Mengenal Glaukoma dan Bahayanya

Mengutip berbagai sumber, glaukoma adalah sekelompok penyakit mata yang ditandai dengan kerusakan saraf optik, biasanya akibat peningkatan tekanan dalam mata. Penyakit ini sering berkembang secara perlahan tanpa gejala yang jelas, sehingga banyak penderitanya tidak menyadari kondisinya hingga terjadi kerusakan yang signifikan pada penglihatan. Kebutaan akibat glaukoma bersifat permanen dan tidak dapat disembuhkan, tetapi dengan deteksi dini, perkembangannya dapat dihentikan atau diperlambat dengan perawatan yang tepat.

Salah satu penyebab utama glaukoma adalah penumpukan cairan di dalam mata yang meningkatkan tekanan intraokular. Mata secara alami menghasilkan cairan yang disebut humor akuos, yang seharusnya mengalir keluar melalui sistem drainase. Jika sistem ini terganggu, cairan akan menumpuk, menyebabkan peningkatan tekanan yang berakibat pada kerusakan serat saraf optik. Jika tidak ditangani, semua serat saraf bisa mati dan menyebabkan kebutaan total.

Karena glaukoma sering berkembang tanpa gejala yang nyata, pemeriksaan mata secara rutin menjadi sangat penting, terutama bagi individu yang memiliki risiko lebih tinggi, seperti mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan glaukoma, penderita diabetes, atau mereka yang berusia di atas 40 tahun. Dengan diagnosis dini, pengobatan seperti obat tetes mata, terapi laser, atau operasi dapat dilakukan untuk mengontrol tekanan dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut.

Hari Glaukoma Sedunia mengingatkan kita akan pentingnya menjaga kesehatan mata dan melakukan pemeriksaan rutin untuk mencegah kebutaan akibat glaukoma. Kesadaran yang lebih luas tentang penyakit ini dapat membantu lebih banyak orang mendeteksi dan mengobati glaukoma sejak dini, sehingga mereka tetap dapat menikmati penglihatan yang baik sepanjang hidup. Jangan abaikan kesehatan mata Anda—segera lakukan pemeriksaan sebelum terlambat! [UN]