Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, saling menghormat secara militer di pelataran rumah Prabowo, Jl. Kertanegara No. 4 Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (30/7/2018)/demokrat.or.id-Abror Rizki

Koran Sulindo – Kecaman Andi Arief kepada Prabowo Subianto disambut geram Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Pouyono atas tuduhan ‘Jenderal Kardus’.

Arief balik menyerang Partai Demokrat dengan menyebut Andi Arief mestinya berkaca karena partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut yang menerima kardus berisi uang.

“Wah dia mah salah, sebenarnya Jenderal kardus itu bos-nya Andi Arief yang suka terima kardus-kardus. Gini lho kalau Jenderal kardus itu Jenderal yang mimpin partai politik sering terima kardus. Kalau Prabowo itu Jenderal yang suka keluar duit,” kata Arief Poyuono melalui pesan singkat kepada Koransulindo.com.

Menurut Arief, itu sudah terbukti karena banyak kader Demokrat yang terjerat kasus korupsi. “Berkardus kardus duit dirampok gitu sama kadernya kan dan dipenjara sama KPK kan. Nah itu baru Jenderal kardus. Jenderal yang suka mengkoleksi kardus, kardus kardus duit gitu lho.”

Dia membantah tudingan Andi yang menyebut Prabowo lebih memilih uang ketimbang perjuangan. Uang yang dimaksud karena Sandiaga Uno yang disebut Andi mengguyur PAN dan PKS masing-masing Rp 500 miliar untuk kontestasi Pilpres 2019.

“Inget tidak dulu kenapa Anies sama Sandi, kan PKS bukan kadernya kan Anies tapi di approve kan. Salah. PKS itu partai yang tidak pernah terima mahar, salah,” kata dia.

Sebelumnya, lantaran Agus Harimurti Yudhoyono, dikabarkan tidak dipilih oleh Prabowo Subianto sebagai Cawapres, Andi Arief selaku Sekjen partai meradang.

Andi yang saat itu perasaannya tengah geram, kesal dan marah pun tak ragu meluapkannya di akun media sosial Twitter miliknya.

“Jenderal Kardus punya kualitas buruk, kemarin sore bertemu Ketum Demokrat dengan janji manis perjuangan. Belum dua puluh empat jam mentalnya jatuh ditubruk uang sandi uno untuk mengentertain PAN dan PKS,” tulis Andi Arief lewat akun Twitter-nya @AndiArief_, Rabu malam (8/8).

Andi kemudian menjelaskan alasan dirinya menyebut Prabowo ‘Jenderal Kardus’. Ia mengaku geram dengan politik transksional Ketua Umum Partai Gerindra itu. Dia juga menganggap pantas Prabowo disebut ‘Jenderal Kardus’, lantaran langkahnya yang tak cakap dalam memperhitungkan harmonisasi koalisi.

“Pertama Demokrat itu dalam posisi diajak oleh Jenderal Prabowo untuk berkoalisi. Diajak ya, kita tidak pernah menawarkan siapa-siapa (berkoalisi) walau Pak Prabowo menawarkan AHY untuk jadi wakilnya,” kata Andi di Rumah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Jalan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (9/8) dini hari.  [SAE/TGU]