George Aditjondro, Penulis Buku Harta Kekayaan Soeharto dan SBY, Wafat

George Junus Aditjondro, penulis buku Membongkar Gurita Cikeas/wikipedia

Koran Sulindo – George Junus Aditjondro, penulis buku Membongkar Gurita Cikeas menghembuskan nafas terakhir hari ini, di Palu, Sulawesi Tengah. Pekerja keras alumnus Universitas Satya Wacana Salatiga ini terkena stroke setelah serangan jantung kedua pada 2012. Ia sempat dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit Bethesda, sebelum akhirnya pindah ke Rumah Sakit Umum Pusat Sardjito selama satu bulan.

George adalah pekerja keras yang militan. Oleh teman-temannya ia dikenal bangun paling pagi dan tidur paling larut.

George meninggal dalam perawatan di Rumah Sakit Bala Keselamatan, di Jalan Woodward, Palu

Semasa hidup, George dikenal karena penampilannya yang bohemian. Tulisannya yang menyoroti bisnis Keluarga Cendana yang menurutnya sarat dengan korupsi, kolusi dan nepotisme kemudian dibukukan dan menjadi sumber utama laporan majalah Time Amerika Serikat. Ia juga aktif juga menulis soal bisnis militer Indonesia. Puluhan buku dan seratusan kertas kerja serta banyak lagi tulisan jurnalistik dihasilkannya.

George sempat diusir dari Yogyakarta oleh kelompok masyarakat yang menamakan diri Forum Masyarakat Yogyakarta, setelah diskusi bertema “Membedah Status Sultan Ground/Pakualaman Ground dalam Keistimewaan Yogyakarta” pada 30 November 2011. George menitipkan buku-buku koleksinya ke perpustakaan Iboekoe di Sewon, Kabupaten Bantul. Ada sekitar tiga kardus besar berisi buku yang diusung ke Sekretariat Iboekoe.

Saat diskusi membedah buku Gurita Cikeas, ia juga pernah diprovokasi kader Partai Demokrat Ramadhan Pohan sehingga terjadi insiden ia hampir menamparkan bukunya ke Ramadhan.

Tidak ada tanda-tanda maupun pesan terakhir yang sempat disampaikan George pada keluarga maupun kerabatnya sebelum ia wafat. Pria kelahiran 27 Mei 1946 itu terlihat segar kemarin.

Pada 1994 nama George dikenal luas sebagai pengkritik pemerintahan Soeharto mengenai kasus korupsi dan Timor Timur. Ia harus meninggalkan Indonesia ke Australia dari tahun 1995 hingga 2002 dan dicekal oleh rezim Soeharto pada Maret 1998. Di Australia ia menjadi pengajar di Universitas Newcastle dalam bidang sosiologi.

Pad 2009, bukunya Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century menggegerkan Indonesia, tak lama setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memasuki periode jabatan lima tahun kedua. Buku itu ditarik dari toko-toko walau tak ada keputusan hukum terhadap peredaran buku itu. [DAS]